Pixel Codejatimnow.com

Komplotan Pencuri Kabel Tower Operator Selular di Pasuruan Diringkus

Editor : Narendra Bakrie  Reporter : Moch Rois
Kasatreskrim Polres Pasuruan AKP Dewa Yogantara menginterogasi keempat pelaku
Kasatreskrim Polres Pasuruan AKP Dewa Yogantara menginterogasi keempat pelaku

jatimnow.com - Empat orang komplotan pencuri spesialis kabel tower pemancar signal (kabel Feeder dan Jamper) operator selular diringkus Tim Satreskrim Polres Pasuruan.

Empat pelaku tersebut adalah Suyono alias Sinchan (35), warga Surogalih, Kecamatan Purwodadi; Abdi Heri Pamuji (33), warga Sidodadi, Kecamatan Lawang, Kabupaten Malang; Jumadi alias Jumik (32), warga Tambaksari, Kecamatan Purwodadi, Candra Wibowo alias Damon (28), warga Surogalih, Kecamatan Purwodadi.

"Para tersangka ini merupakan mantan pekerja teknisi tower. Sehingga mereka paham tentang barang-barang yang berharga di dalam tower dan peruntukkannya," jelas Kasatreskrim Polres Pasuruan, AKP Dewa Yogantara, Senin (2/9/2019).

Dalam aksinya, para pelaku menentukan target terlebih dahulu dengan cara sistem hunting menggunakan mobil. Belakangan diketahui, mobil yang mereka pakai merupakan mobil bodong. Setelah dijumpai, mereka langsung membobol gerbang dan memotong kabel feeder beserta jamper yang ada di dalam tower.

Baca juga:
Pengakuan Wanita Hamil yang Terlibat Pencurian Motor di Surabaya

Mereka berbagi peran saat melakukan pencurian. Dua bertugas memanjat dan memutus kabel, sedangkan dua lainnya berperan memotong-motong kabel curian lalu memasukannya ke dalam mobil.

"Pengakuan para tersangka, mereka sudah mencuri di enam tower, yaitu di Kecamatan Tutur, Sukorejo, Wonorejo, Purwosari dan Gempol. Tapi kami menduga lebih dari itu," tambah Dewa Yoga.

Baca juga:
Komplotan Maling Bobol Rumah di Kediri, Gondol HP hingga Tabung Elpiji

Namun, dari enam tower yang mereka satroni, pencurian kabel tower Smartfreen di Kecamatan Gempol saja yang akhirnya dilaporkan ke polisi, hingga keempat pelaku teridentifikasi dan ditangkap.

"Hasil pencurian kabel ini kemudian dijual ke toko barang bekas dan uangnya habis dibagi-bagi untuk keperluan sehari-hari," tandasnya.