Pixel Codejatimnow.com

Sanggar Difabel Al Ikhlas Gresik Harapkan Bangunan Sekolah Layak

Editor : Redaksi  Reporter : Advertorial
Aktivitas belajar anak difabel di Yayasan Sanggar Al Ikhlas, Gresik
Aktivitas belajar anak difabel di Yayasan Sanggar Al Ikhlas, Gresik

jatimnow.com - Sebanyak 25 anak berkebutuhan khusus atau difabel berkumpul. Mereka berlatih memegang pensil, mengenal angka, huruf, warna, mewarnai dan terapi ringan.

25 anak difabel belajar tanpa dipungut biaya alias gratis. Namun, mereka masih meminjam tempat dari orang lain untuk melakukan aktivitas. Yayasan ini juga membutuhkan fasilitas layak untuk berkegiatan.

Tempat anak-anak difabel itu adalah Yayasan Sanggar Al Ikhlas, sebuah pusat layanan pendidikan bagi anak berkebutuhan khusus di Desa Madumulyorejo, Kecamatan Dukun, Kabupaten Gresik. Berdirinya tempat ini berawal dari kepedulian terhadap anak-anak berkebutuhan khusus agar mereka juga mendapat pendidikan dan keterampilan sebagai bekal masa depannya.

Sufiah, salah satu pengurus yayasan mengatakan, Sanggar Al Ikhlas juga ingin mengikis stigma bahwa anak-anak berkebutuhan khusus sudah tidak bisa diberi pendidikan. Harapannya, dari kepedulian kecil ini, anak-anak bisa berinteraksi dengan dunianya dan masyarakat sekitarnya. Mereka dalam kondisi yang beragam, mulai dari mengalami cerebral palsy, tunanetra, down syndrome, tunarungu hingga microcepalus.

Salah satu anak difabel yang dirawat di Yayasan Sanggar Al Ikhlas, GresikSalah satu anak difabel yang dirawat di Yayasan Sanggar Al Ikhlas, Gresik

"Kami berencana membangun gedung yang lebih layak untuk anak-anak tersebut. Nantinya sanggar belajar ini akan dilengkapi juga dengan peralatan sekolah yang memadai, seperti meja-kursi untuk anak-anak cerebral palsy dan down syndrome. Termasuk komputer, alat peraga dan alat-alat kesehatan," ungkap Sufiah.

Baca juga:
Biadab! Anak Difabel di Surabaya Diduga Disetubuhi Tetangga

Di sanggar ini, mereka juga tidak dipungut biaya seperse pun. Namun hingga kini, anak-anak tersebut masih belajar bukan di tempat sendiri, melainkan di rumah pinjaman dari orang lain. Padahal, mereka perlu tempat yang layak agar bisa belajar dengan baik.

Besarnya biaya pembangunan Yayasan Sanggar Al Ikhlas ini membuat Aksi Cepat Tanggap (ACT) Jawa Timur berinisiatif membantu perjuangan pengurus yayasan.

Kepala Program ACT Jawa Timur Dipo Hadi menyebut, tujuan dari Yayasan Sanggar Al Ikhlas ini selaras dengan visi ACT untuk membantu masyarakat.

Baca juga:
Puluhan Anak Penyandang Difabel Adu Bakat di SMAKer Surabaya

"Usaha yang dilakukan Yayasan Sanggar Al Ikhlas sejalan dengan program ACT yang selama ini kita jalankan. Di mana selama ini, ACT selalu berusaha untuk terus membantu masyarakat yang membutuhkan," tutur Dipo.

Untuk itu, melalui platform Kitabisa.com, ACT Jawa Timur tengah menggalang donasi. Lanjut Dipo, donasi ini nantinya akan digunakan untuk membangun Yayasan Sanggar Al Ikhlas agar sesuai dengan apa yang dibutuhkan para siswa. Bagi sahabat dermawan yang ingin berkontribusi untuk mewujudkan bangunan layak bagi para difabel di Yayasan Sanggar Al Ikhlas, bisa langsung mengklik tautan https://kitabisa.com/campaign/bantualikhlasgedung.