jatimnow.com - Ajang balap sepeda grade 2.2 Internasional Tour de Banyuwangi Ijen (ITdBI) 2019 menyuguhkan keindahan kawasan Geopark Nasional di Kabupaten Banyuwangi, mulai dari Alas Purwo hingga Gunung Ijen.
89 pebalap yang tergabung dalam 19 tim dari 23 negara ini diajak menyusuri keasrian dan kesegaran Taman Nasional Alas Purwo (TNAP) dan Gunung Ijen. Dua tempat ini telah ditetapkan sebagai Cagar Biosfer Dunia dan Geopark Nasional.
Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas mengatakan, ITdBI adalah salah satu sport tourism yang digarap sejak tahun 2012. Para pebalap tidak hanya berolahraga sepeda, mereka juga diajak menyusuri keindahan alam yang dimiliki Banyuwangi.
"Khusus pada tahun ini, kami sengaja membuat rute yang melintasi lokasi Geopark Banyuwangi. Seperti pada etape dua hari ini, mereka akan menyusuri Alas Purwo dan etape empat mereka beradu cepat mendaki Gunung Ijen. Dua tempat ini merupakan dua destinasi favorit yang ada di Banyuwangi," katanya, Kamis (26/9/2019).
Di Banyuwangi ada tiga situs yang diajukan sebagai Geopark Nasional, yaitu Blue Fire di Gunung Ijen, Pulau Merah dan Taman Nasional Alas Purwo.
Para pebalap Internasional Tour de Banyuwangi Ijen 2019 menyusuri kawasan Geopark Nasional Alas Purwo
Di etape ini, para pebalap mengambil start di Pantai Pancur di dalam bentang Taman Nasional Alas Purwo, yang luasnya 44.037 hektar. Banyak keindahan yang bisa dinikmati. Sebab TNAP memiliki 700 flora, 50 jenis mamalia, 320 burung, 15 jenis amfibi dan 48 jenis reptil.
"Kami ingin pebalap merasakan sensasi kesegaran Hutan Alas Purwo yang hijau dan berlimpah oksigen. Tentu akan memberikan pengalaman istimewa bagi para pebalap," sebut Bupati Anas.
Baca juga:
Tour de Banyuwangi Ijen 2024, Bukti Kualitas Brand Sepeda Indonesia
Ia mengaku tengah menjadikan Alas Purwo sebagai pusat sport tourism di Banyuwangi. Berbagai event olahraga digelar di sana, mulai dari Savana Duathlon hingga Alas Purwo Geopark Green Run, 17 November 2019.
"Bahkan, PLN telah merilis kendaraan listriknya di Alas Purwo juga sebagai bentuk dukungan event sport tourism yang ramah lingkungan," terang Bupati Anas.
Selain TNAP, situs Geopark Nasional lainnya yang menjadi arena balapan di kawasan Gunung Ijen yang akan menjadi lokasi finish etape pamungkas.
"Ini juga sebagai cara kami untuk memperlihatkan salah satu wajah Banyuwangi ramah akan lingkungan pada dunia," ujarnya.
Baca juga:
Hasil Lengkap Juara Tour de Banyuwangi Ijen 2024
Kawasan Wisata Kawah Ijen ini masuk dalam wilayah Cagar Alam Taman Wisata Ijen dengan luas 2.560 hektare, termasuk hutan wisata seluas 92 hektare. Fenomena api biru (blue flame) di Gunung Ijen merupakan yang terluas di dunia. Kawah di Ijen ini juga merupakan kawah terasam di dunia.
"Para peserta ITdBI tahun ini kembali ditantang untuk menaklukkan rute 'horor' menuju Paltuding, Gunung Ijen yang memiliki ketinggian 1.880 mdpl. Tanjakan menuju Paltuding, menurut Persatuan Balap sepeda Internasional (UCI), termasuk dalam tipe hors categorie (HC) atau yang paling berat. Inilah magnet utama yang membikin para pebalap internasional berbondong-bondong ke Banyuwangi," papar Bupati Anas.
Seperti di tahun sebelumnya, ITdBI 2019 dilaksanakan dalam empat etape. Total rutenya sepanjang 520,6 kilometer. Pada etape 2 ini, 89 pebalap akan menempuh rute sejauh 148,2 KM.
URL : https://jatimnow.com/baca-19996-kawasan-geopark-nasional-di-banyuwangi-manjakan-pebalap-tour-de-ijen