Pixel Codejatimnow.com

Gandrung Sewu Banyuwangi, Bupati Anas: Ajang Anak Muda Peduli Budaya

Editor : Sandhi Nurhartanto  Reporter : Hafiluddin Ahmad
Festival Gandrung Sewu di Pantai Boom Banyuwangi
Festival Gandrung Sewu di Pantai Boom Banyuwangi

jatimnow.com - Festival Gandrung Sewu yang diikuti sekitar 1.400 pelaku seni, disebut Bupati Abdullah Azwar Anas sebagai bentuk dari kemandirian budaya yang dibangun Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Banyuwangi yang melibatkan seluruh elemen masyarakat.

"Bayangkan, anggaran yang kita siapkan terbatas Rp 800 juta. Tapi berkat swadaya budaya dan swadaya dari anak-anak, ini luar biasa," kata Bupati Anas di Pantai Boom Banyuwangi, Sabtu (12/10/2019).

Tahun ini, Festival Gandrung Sewu mengambil tema 'Panji-Panji Sunangkoro' yang dibalut dalam sendratari. Berkisah, perjuangan heroik rakyat Bumi Blambangan melawan kolonialisme Belanda.

Panji-Panji Sunangkoro atau bendera-bendera yang bergambar kepala serigala melolong dijadikan sebagai penyemangat perang melawan penjajah pada tahun 1971 Masehi.

"Ditengah gempuran budaya global lewat media sosial, dimana anak-anak mulai teralienasi dari budaya lokalnya atau identitas budayanya, Gandrung Banyuwangi menjadi cara daerah agar anak-anak tetap peduli dan senang dengan budayanya," ujarnya.

"Sehingga dengan demikian, Alhamdulillah Gandrung Sewu dari waktu ke waktu terus bangkit," tambah Anas.

Baca juga:
International Tour de Banyuwangi Ijen Digelar Kembali, Catat Tanggalnya!

Dalam kesempatan itu, Anas menyampaikan terima kasih kepada pemerintah pusat yang menjadikan Gandrung Sewu bagian top event dari kementerian pariwisata di tingkat nasional.

"Saya juga terima kasih kepada anak-anak karena telah berlatih dengan gigih dan tadi tampil selama 1 jam setengah," katanya.

Menurut Anas, Festival Gandrung Sewu dapat menjadi kekuatan pemersatu dari berbagai latar belakang agama, suku, ras, dan etnis.

Baca juga:
Menengok Kampung Jamur di Banyuwangi, Raup Omzet Rp360 Juta Per Bulan

"Ini menjadi kekuatan pemersatu dari berbagai latar belakang agama, etnis, menjadi bagian yang menyatu di festival ini," ujarnya.

Salah seorang penari gandrung, Fitri asal SMAN 1 Rogojampi mengaku bangga dapat menjadi bagian pagelaran ini. Terlebih, ia mengaku, telah mengikuti festival ini yang ke empat kalinya.

"Saya 4 kali ikut pagelaran Gandrung Sewu dan untuk hari ini, tadi mulai make up dari jam 4 pagi," kata Fitri.