Pixel Codejatimnow.com

Polisi Janji Usut Kerusuhan di Gelora Bung Tomo

Editor : Redaksi  Reporter : Budi Sugiharto
Suporter turun ke lapangan Gelora Bung Tomo Surabaya/ foto istimewa
Suporter turun ke lapangan Gelora Bung Tomo Surabaya/ foto istimewa

jatimnow.com - Polisi akan mengusut kerusuhan di Gelora Bung Tomo (GBT), Surabaya seusai Persebaya ditekuk PSS Sleman 2-3.

Suporter berkaus Persebaya berhamburan turun ke lapangan dan melakukan pengerusakan dan pembakaran. Polisi janji akan menegakan hukum.

"Kapolda menyampaikan bahwa apa yang terjadi di stadion tentu akan dilakukan penegakkan hukum," tegas Kabid Humas Polda Jatim Kombes Pol, Frans Barung Mangera kepada jatimnow.com, Rabu (30/10/2019) pagi.

Gubernur Jatim Khofifah Indar Prawansa menyesalkan. Sikap dia ungkapkan di Instagram melalui akun pribadinya @khofifah.ip pada Rabu (30/10/2019) pagi.

Khofifah minta meminta kepada aparat keamanan mengusut tuntas dalang aksi perusakan Stadion Gelora Bung Tomo Surabaya ini.

"Saya sangat sedih dan prihatin. Stadion ini dibangun pakai uang rakyat," tulis Khofifah pada caption video aksi suporter yang membakar fasilitas GBT setelah tim kesayangannya kalah itu.

Inilah isi lengkap sikap Khofifah:

Baca juga:
GBT Surabaya jadi Venue Pembukaan Piala Dunia U-17, Catat Tanggalnya!

"Jangan tanya perasaan saya melihat ini? Saya sangat sedih dan prihatin. Stadion ini dibangun pakai uang rakyat.

Seharusnya dijaga, bukan dirusak. Kalah menang dalam pertandingan itu hal biasa. Karena yang terpenting dalam sebuah pertandingan olahraga itu adalah sportivitas.

Saya meminta kepada aparat mengusut tuntas dalang aksi perusakan Stadion Gelora Bung Tomo, Surabaya ini.

Malu rek, Indonesia mau jadi Tuan Rumah Piala Dunia U-20 2021".

Baca juga:
Kalahkan Arema FC, Persebaya Naik Ke Papan Atas

Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini juga menyesalkan kejadian itu. Wali Kota Risma memonitor peristiwa tersebut.

Demikian disampaikan Kepala Bagian Humas Pemkot Surabaya, Febriadhitya Prajatara.

"Kemarin Ibu Wali Kota (Tri Rismaharini red) posisi tidak di Surabaya. Tapi beliau monitor. Beliau denger aksi tersebut dan menyayangkannya," kata Febri.