Pixel Codejatimnow.com

Geger 27 Makam di Tasikmalaya Rusak

Editor : REPUBLIKA.co.id  Reporter : REPUBLIKA.co.id
27 makam di Tasikmalaya rusak (Foto: Istimewa)
27 makam di Tasikmalaya rusak (Foto: Istimewa)

jatimnow.com - Warga Desa Pakemitan, Kecamatan Cikatomas, Kabupaten Tasikmalaya, digegerkan dengan rusaknya 27 makam di komplek permakaman desa setempat. Makam-makam itu hanya rusak pada bagian kepala berdekatan dengan batu nisan.

Kerusakan makam itu baru diketahui pada Jumat (8/11/2019) oleh warga yang berziarah ke makam keluarga. Warga itu kaget melihat adanya lubang bekas galian di bagian atas makam persis di dekat batu nisan.

"Saat makam yang lain dilihat juga sama kondisinya, semuanya itu di bagian dekat batu nisan," kata Mamad (40), warga sekitar.

Warga belum mengetahui penyebab adanya bekas galian di 27 makam tersebut. Namun yang pasti berdasarkan hitungan, 27 makam itu mengalami kerusakan sama.

"Kalau sama hewan misalnya, kenapa makamnya banyak. Terus posisinya juga sama," tambah Mamad.

Dihubungi terpisah, Sekretaris Desa Pakemitan M Isak membenarkan adanya kerusakan terhadap 27 makam itu. Pihaknya sudah berkordinasi dengan Polsek Cikatomas dan Polres Tasikmalaya untuk mengetahui penyebab kerusakan.

Baca juga:
Tempat Pemakaman Longsor sebabkan Puluhan Jenazah Bergelimpangan

"Kami belum bisa menjawab penyebab, bisa jadi sama orang yang iseng, atau memang ulah hewan," terang Isak.

Atas inisiatif pihak desa, kata Isak, warga bergotong royong memperbaiki makam yang rusak terutama di bagian bekas galian dengan tanah.

 

Baca juga:
Rusaknya 37 Makam di Tasikmalaya, Polisi Sebut Pelakunya Anjing

Lihat Artikel Asli

Disclaimer: Berita ini merupakan kerja sama jatimnow.com dengan Republika.co.id. Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab Republika.co.id

352 Pedagang Pasar Banyuwangi Direlokasi
Peristiwa

352 Pedagang Pasar Banyuwangi Direlokasi

Pasar Banyuwangi akan direvitalisasi menjadi pusat perbelanjaan dan destinasi heritage yang terintegrasi dengan Asrama Inggrisan, eks kantor dagang Inggris.