Pixel Codejatimnow.com

Tol Bunder Nyaris Rampung, 19 Kilometer Membentang di Atas Tambak

Editor : Narendra Bakrie  Reporter : Farizal Tito
Agus Santoso (kanan), Kepala Proyek Jalan Tol KLBM meninjau progres pembangunan di Legundi-Bunder, Kamis (21/11/2019)
Agus Santoso (kanan), Kepala Proyek Jalan Tol KLBM meninjau progres pembangunan di Legundi-Bunder, Kamis (21/11/2019)

jatimnow.com - Penyambungan jalan tol 38 kilometer, proyek Tol Krian-Legundi-Bunder-Manyar (KLBM), dikebut PT Waskita Beton Precast. Dari panjang itu, 19 kilometer di antaranya dibangun melayang di atas tambak.

Pembangunan jalan tol yang membentang dari Kabupaten Sidoarjo hingga Kabupaten Gresik ini dimulai sejak 2017, dengan nilai kontrak Rp 3,51 triliun.

"Tol KLBM panjangnya 38 kilometer ya, kemudian yang menjadi porsi Waskita Beton Precast itu 19 kilometer. Nah, kita mulai dari Legundi sampai Manyar itu seksi II sampai dengan IV. Seksi II sudah progress 99,46 persen, seksi II sudah progress 99,77 persen, seksi IV sudah 61,34 persen. Kalau dirata-rata sudah sekitar 85 persen," ujar Direktur Pemasaran Waskita Beton Precast, Agus Wantoro, Kamis (21/11/2019).

Tol Bunder Gresik Hampir Rampung/Foto: Budi Sugiharto

Agus menambahkan, progres seksi IV masih 60 persen, karena saat ini pihaknya tengah melakukan pembebasan lahan di beberapa wilayah. Sementara untuk seksi II dan III, Agus menegaskan telah siap untuk diresmikan akhir tahun nanti. Rencananya, peresmian akan dilakukan langsung oleh Presiden Joko Widodo.

"Seksi II dan III nanti akhir Desember ini mau diresmikan, informasinya oleh Pak Jokowi. Kemudian seksi IV, masih tahun depan atau akhir tahun 2020 diharapkan sudah selesai," jelasnya.

Agus menjelaskan, untuk seksi I adalah Krian-Kedamaian, seksi II Kedamean-Boboh, seksi III Boboh-Bunder serta seksi IV Bunder-Manyar. Untuk seksi I dikerjakan Waskita Karya pusat, sedangkan seksi II-IV dikerjakan PT Waskita Beton Precast.

Jika dilihat di lapangan, lanjut Agus, jalan tol ini sebenarnya sudah rampung dan siap pakai. Hanya saja ada beberapa pekerjaan kecil yang masih belum, seperti tanda lalu lintas, marka jalan dan pintu keluar hingga lampu.

Baca juga:
Pasar Buah Banyakan Terancam Proyek Jalan Tol Kediri-Kertosono

VISITING - Wartawan diajak melihat langsung Proyek Tol Krian-Legundi-Bunder-Manyar (KLBM)  yang dikerjakan PT Waskita Beton Precast, Kamis (21/11/2019). Para wartawan diwajibkan mengenakan rompi dan helm sesuai standart keselamatan kerja saat meliput proyek yang hampir rampung itu./Foto: Budi Sugiharto/jatimnow.com

"Tinggal kita kerjakan yang tidak terlalu major itu dan selanjutnya tinggal dilakukan uji coba sebelum diresmikan," ungkapnya.

Agus menyebut jika nantinya proyek Tol KLBM sepanjang 38 kilometer itu diresmikan, akan berdampak pada pertumbuhan ekonomi di Jawa Timur. Sebab, tol tersebut menghubungkan antar kawasan industri utama seperti Surabaya, Sidoarjo dan Gresik.

"Selain itu, tol ini juga memangkas jarak tempuh yang biasanya dua hingga tiga jam, menjadi hanya 38 menit saja. Nah, jalan tol ini kan jalan tol yang strategis sekali, karena masuk kawasan industri dari Sidoarjo ke Gresik," paparnya.

Ia menambahkan, di ujung jalan dari proyek strategis nasional itu juga bisa langsung tersambung di depan gerbang pelabuhan internasional Java Integrated Industrial Port and Estate (JIIPE).

"Nah di situ juga ada pelabuhan, jadi ini merupakan akses logistik di daerah Jawa Timur. Jadi ini cukup strategis dan sangat akan menopang ekonomi Jawa Timur," tandasnya.

KEAMANAN NOMOR SATU - Wartawan diajak melihatProyek Tol Krian-Legundi-Bunder-Manyar (KLBM)  yang dikerjakan PT Waskita Beton Precast, Kamis (21/11/2019). Para wartawan diwajibkan mengenakan rompi dan helm sesuai standart keselamatan kerja saat meliput proyek yang hampir rampung itu. Tak lupa,  para wartawan itu pun tidak melupakan ber-swa foto./Foto: Budi Sugiharto/jatimnow.com