Pixel Codejatimnow.com

Pilkades Serentak di Sampang, Polisi Amankan 10 Orang

Editor : Narendra Bakrie  Reporter : Jajeli Rois
Kapolres Sampang AKBP Didit Bambang Wibowo mengecek sepucuk senpi yang disita dari rumah warga saat pencoblosan pilkades berlangsung
Kapolres Sampang AKBP Didit Bambang Wibowo mengecek sepucuk senpi yang disita dari rumah warga saat pencoblosan pilkades berlangsung

jatimnow.com - Selain menyita ratusan senjata tajam (sajam) berbagai jenis serta sepucuk senjata api (senpi), Polres Sampang dan Sat Brimob Polda Jatim juga mengamankan 10 orang. Sweeping senjata itu dilakukan untuk mengantisipasi kerusuhan saat coblosan pilkades berlangsung.

Kapolres Sampang AKBP Didit Bambang Wibowo menyebut, sekitar 300 sajam itu disita dari warga yang melintas atau berkeliaran di sekitar tempat pemungutan suara (TPS) hingga penyisiran di rumah-rumah warga, pada Kamis (21/11/2019).

"Ada 10 orang yang sudah kita amankan," terang Didit, Jumat (22/11/2019).

Didit menerangkan, 10 orang yang diamankan tersebut masih diperiksa penyidik dan mendalami peran masing-masing.

"Dari 10 orang yang kita amankan, kemungkinan ada 7 orang yang statusnya bisa dinaikan ke penyidikan. Tapi sampai sekarang, penyidik terus mendalaminya, karena harus dipilah-pilah mana nih orangnya," jelasnya.

Baca juga:  

Mantan Kapolres Trenggalek ini menyebut, pilkades serentak di Kabupaten Sampang digelar di seluruh desa atau sebanyak 38 desa. Rinciannya, 6 desa yang dikategorikan kurang rawa, 10 desa dalam kategori rawan serta 22 desa masuk kategori sangat rawan.

Menurut Didit, titik konsentrasi desa yang sangat rawan yaitu di wilayah Kecamatan Ketapang. Sebab satu desa dinilai rawan dan 7 desa dikategorikan sangat rawan. Sedangkan di desa lain di luar Kecamatan Ketapang, terdapat 3 desa yang dinilai rawan dan satu desa lainnya sangat rawan.

"Di titik konsentrasi di Ketapang, saya yang memimpin langsung. Saya berjaga di titik itu, karena potensi gangguan kamtibmas sudah dipetakan dan sangat tinggi," bebernya.

Baca juga:
Pria Bersenpi dan Sajam saat ke TPS Bangkalan, Polisi: Motifnya Jaga Diri

Alumnus AKPOL tahun 2000 ini menambahkan, di wilayah Ketapang dan sekitarnya ditempatkan satu batalyon Brimob dan ditambah satu peleton dalmas. Juga dikerahkan pasukan anjing K-9 di wilayah Sokobanah, Omben dan Karangpenang.

"Saya menyampaikan ke masyarakat, siapa pun boleh beda pilihan dan itu sudah biasa. Tapi kalau ada yang melakukan intimidasi, ancaman, itu tidak boleh dan saya tegaskan, kita tindak tegas dan tidak memandang siapa pun di belakangnya," terangnya.

Diketahui, tim gabungan dari Polres Sampang, Polda Jatim dan Kodim Sampang melakukan penyisiran sajam di Desa Bire Barat dan Bunten Timur, Kecamatan Ketapang. Kemudian di Desa Gunung Rancak Kecamatan Robatal, pada hari pelaksanaan coblosan.

Hasilnya, lebih dari 300 pucuk senjata tajam jenis celurit dan pisau, serta 1 pucuk senjata api bertuliskan made in Belgium dalam posisi siap tembak dengan 5 butir peluru tajam dalam magasinya.

Baca juga:
Usai Jalani Pemeriksaan, Polisi Pulangkan Salah Satu Pria Pembawa Senpi di TPS Bangkalan

"Itu dimasukkan ke dalam rumah-rumah yang dijadikan penampungan sementara penyimpanan senjata tajam," ungkap Didit.

"Satu pucuk senpi beserta peluru tajam kita temukan di sebuah rumah kosong di dekat TPS. Senjata api tersebut ditutupi bantal," sambungnya.

Pemungutan suara pilkades sudah dilaksanakan di seluruh 38 desa di Kabupaten Sampang. Dari 38 desa, yang sudah selesaikan dilakukan penghitungan di 37 desa. Tinggal satu desa yaitu Pangarengan karena faktor keamanan.

"Dari pihak desa, permasalahan ini diangkat sampai ke tingkat kabupaten, karena alasan keamanan. Untuk waktunya kapan, kita masih mendiskusikan dengan pihak pemda, Pak Sekda (Sekretaris Daerah Kabupaten Sampang) selaku pelaksana. Saya hanya mengatur teknis pengamanan. Kalau dari sana (pemkab), teknis kegiatannya," tandasnya.