Pixel Codejatimnow.com

Kasihan, Ratusan Murid MI di Pasuruan ini 'Terusir' dari Sekolah

Editor : Narendra Bakrie  Reporter : Moch Rois
Ratusan murid MI Darul Ulum di Pasuruan terpaksa belajar di luar pagar sekolah
Ratusan murid MI Darul Ulum di Pasuruan terpaksa belajar di luar pagar sekolah

jatimnow.com - Ratusan murid Madrasah Ibtidaiyah (MI) Darul Ulum, Desa Rowo Gempol, Kecamatan Lekok, Kabupaten Pasuruan, terpaksa keluar dari ruang kelas yang biasa mereka pakai untuk kegiatan belajar mengajar, Senin (25/11/2019).

Bahkan, mereka terpaksa mengikuti kegiatan belajar mengajar di luar pagar sekolah. Sebab pintu pagar sekolahan ditutup paksa dengan kawat, rantai dan gembok, akibat sengketa dengan pihak yang mengaku sebagai ahli waris tanah.

"Mulai Jumat (sekolahan ditutup). Itu karena salah satu ahli waris menggungat atas kepemilikan tanah," jelas Kepala MI Darul Ulum, Nurul Hidayat.

Gerbang gedung MI Darul Ulum di Pasuruan dikunci dengan kawat oleh pihak yang mengaku sebagai ahli waris tanah sekolah ituGerbang gedung MI Darul Ulum di Pasuruan dikunci dengan kawat oleh pihak yang mengaku sebagai ahli waris tanah sekolah itu

Tampak pula banner bertuliskan "Tanah ini masih dalam sengketa ahli waris. Alamrhumah Ibu Subuhiyah dengan suami sah H. Abdul Mukti. Buku. C Desa No: 676 Persil No: 72". Banner itu masih terpasang dengan tertanda ahli waris Muhammad Toha dan kuasa hukum Lutfi, SH dan rekan.

Baca juga:
Buntut Murid MI 'Terusir' di Pasuruan, Warga Buka Paksa Segel Sekolah

"Sementara (belaja) di luar, tapi kami sudah berupaya meminta tolong Kapolsek agar dimediasi," jelas Nurul.

Akibat dari sengketa ini, para murid dan guru memanfaatkan halaman rumah warga depan pagar sekolahan untuk aktivitas belajar mengajar. Kegiatan belajar mengajar itu mereka lakukan beralaskan terpal.

Baca juga:
Video: Sekolah di Pasuruan Disegel Ahli Waris

Tampak, ratusan murid MI kelas 1 sampai kelas 6 dan TK itu harus berdesak-desakan dengan sesama kawan, menerima pelajaran yang dipaparkan para Guru.

"Harapannya, sengketa tersebut dapat terselesaikan. Sehingga murid-murid bisa belajar dengan tenang, seperti sebelum ada permasalahan ini," pungkasnya.