Pixel Code jatimnow.com

Pendukung Timnas Indonesia Tuntut Pembebasan Suporter dari Malaysia

Editor : Sandhi Nurhartanto   Reporter : Jajeli Rois
Aksi di depan Asprov PSSI Jatim di Jalan Ketampon Surabaya
Aksi di depan Asprov PSSI Jatim di Jalan Ketampon Surabaya

jatimnow.com - Ratusan suporter Indonesia dari berbagai pendukung klub sepakbola di Jawa Timur menggelar aksi di depan kantor Asprov PSSI Jawa Timur di Jalan Ketampon, Surabaya.

Dalam aksinya, massa pendukung Timnas Indonesia dari berbagai daerah di Jawa Timur seperti Surabaya, Madura dan daerah lainnya, menuntut pembebasan suporter timnas Indonesia yang ditahan di Kepolisian Malaysia.

Mereka juga mendesak pengusutan tuntas aksi keji suporter tuan rumah Malaysia terhadap suporter Indonesia. Serta, menuntut Pemerintah Malaysia meminta maaf kepada bangsa Indonesia secara terbuka.

"Kami ingin kompatriot kami satu orang yang tersisa yaitu mas Andre Stone asal Pulau Bali, segera dibebaskan. Karena tidak ada niatan siapapun untuk mengancam keselamatan negara lain. Mereka adalah suporter," ujar Budi Tulus, koordinator aksi dari Suporter Indonesia, Jawa Timur, di depan kantor PSSI Jawa Timur, Senin (25/11/2019).

Pertandingan kualifikasi Piala Dunia 2022 Group G Zona Asia antara Malaysia versus timnas Indonesia di Stadion Bukit Jalil, Kuala Lumpur, Malaysia pada Selasa (19/11/2019) lalu. Banyak suporter yang hadir dari Indonesia ke stadion Bukit Jalil.

Namun, ada beberapa permasalahan yang terjadi diantaranya, kericuhan yang terjadi di dalam stadion. Penahanan 3 suporter Indonesia hingga pengeroyokan yang dialami warga Indonesia di Malaysia.

Dari ketiga suporter yang sempat ditahan kepolisian Malaysia yakni, Pak Yan warga Bali, Humas Ultras Garuda Rifky, serta Andre Stone suporter Indonesia dari Pulau Bali, yang juga pendukung Persebaya.

Dari ketiga suporter itu, dua orang sudah dibebaskan. Tinggal Andre yang masih dipenjara di kepolisian Malaysia.

"Kami menuntut, pembebasan suporter Indonesia yang ditahan kepolisian Malaysia. Mengusut tuntas aksi keji suporter tuan rumah Malaysia terhadap suporter Indonesia. Permintaan maaf secara terbuka oleh pemerintah Malaysia terhadap suporter dan masyarakat Indonesia terhadap kejadian yang tidak terpuji oleh oknum suporter Malaysia. Serta, mengembalikan nama baik saudara kami yang ditahan dengan tuntutan terorisme," tegasnya.

Baca juga:
Ratusan Guru Swasta Demo di Kantor Pemkab Bojonegoro, Minta Diangkat PPPK

Tulus menerangkan, kedatangannya ke kantor Asprov PSSI Jawa Timur untuk mendorong federasi hadir dalam menyelesaikan persoalan tersebut.

"Dalam artian, PSSI harus lebih proaktif, makanya kami menyasar ke Asprov Jatim agar segera didorong ke PSSI pusat. Segera mengambil tindakan konkrit, bahwa anak-anak tidak ada yang masalah di Malaysia, dan sebagai federasi untuk menyelesaikan masalah ini," pintanya.

Ia menambahkan, penanganan masalah antara federasi PSSI dengan federasi sepakbola Malaysia. Sedangkan tingkat pemerintah, juga menyelesaikannya dengan pemerintah Malaysia.

"Kami mendorong agar pemerintah segera mengambil tindakan konkrit, karena ini ada hubungannya bilateral kedua negara. Jadi kami berharap federation to federation, dan goverment to goverment berperan," tegasnya.

Baca juga:
Mahasiswa Jember Demo Tuntut Presiden dan DPR RI Patuhi Putusan MK

Ada target berapa hari seorang suporter dari Indonesia harus dibebaskan?

"Kita menghormati yang terjadi di sana. Tapi kami mendorong agar permasalahan ini segera diselesaikan dan membebaskan suporter Indonesia. Info terakhir yang kami terima, penahanannya diperpanjang selama 14 hari di kepolisian Malaysia," terangnya.

Ia berjanji, jika rekannya belum dibebaskan dari kepolisian Malaysia, suporter Indonesia akan turun lagi dengan massa aksi yang lebih besar lagi.

"Kami akan menggelar aksi susulan lebih besar kalau memang hal yang bisa diselesaikan tapi tidak bisa diselesaikan," jelasnya.