Pixel Codejatimnow.com

Pilwali Surabaya 2020

Ketika Risma Diminta Maju Lagi dan Harapan Dahlan Iskan untuk Surabaya

Editor : Sandhi Nurhartanto  Reporter : Budi Sugiharto
Spanduk dukungan pada Risma yang terpasang di JPO Wonokromo
Spanduk dukungan pada Risma yang terpasang di JPO Wonokromo

jatimnow.com - Meski undang-undang sudah membatasi kepala daerah menjabat maksimal dua periode, namun masih ada yang berkeinginan Tri Rismaharini yang sudah dua periode menjadi wali kota kembali memimpin Kota Surabaya.

Seperti spanduk yang terpasang di Jembatan Penyeberangan Orang (JPO) Wonokromo ini.  Spanduk warna hijau itu berbunyi 'Ini Surabaya, Bukan Tempat Uji Coba #RismaSelamanya'.

Keberhasilan Wali Kota Risma memimpin Surabaya selama hampir sepuluh tahun ini nampaknya menjadi inspirasi tokoh wanita yang lain.

Salah satu bakal calon wali kota (bacawali) dari PDI Perjuangan, Dyah Katarina juga berebut dukungan warga Kota Pahlawan.

Reklame bergambar Dyah Katarina di seberang DPD PDI Perjuangan Jatim

Istri mantan Wali Kota Surabaya, Bambang Dwi Hartono ini memajang baliho dan reklame tersebar di Surabaya. Di perkampungan hingga jalan utama.

Salah satu pesan di dalam reklame Dyah Katarina berbunyi 'Suroboyo pingin duwe Ibu Wali Kota maneh rek..!!!.

Selain reklame, Dyah juga menyebar baliho di berbagai kampung. Salah satunya di sudut Taman Pelangi Surabaya.

Baliho milik Dyah itu bertuliskan 'Kalau Bu Risma Tak Bisa Selamanya, Harus Ada Penerusnya. #SurabayaButuhRisma dan #RismaSelamanya'.

Baliho Dyah Katarina di sudut Taman Pelangi Surabaya

Perlu diketahui, sejumlah nama telah meramaikan bursa Pilwali Surabaya 2020. Diantaranya, Wakil Wali Kota Surabaya Whisnu Sakti Buana, Kepala Bappeko Eri Cahyadi, Tokoh Muslimat NU Dwi Astuti, Sekkota Hendro Gunawan, Politisi PDI Perjuangan Armuji hingga Politisi Partai Demokrat Herlina Harsono Njoto.

Herlina juga telah menyebar reklame di berbagai sudut Kota Surabaya. Hanya saja Herlina memasang foto dirinya dan nama saja, tidak ada embel-embel lain.

Yang menarik, mantan Menteri BUMN Dahlan Iskan secara tiba-tiba mendorong mantan Kapolda Jatim Irjen Pol (Purn) Machfud Arifin.

Baca juga:
Ratih Retnowati di Mata Sahabat Sesama Anggota DPRD Surabaya

Dahlan mengatakan, banyak yang meminta jenderal yang telah banyak melakukan pembangunan di Mapolda Jatim itu untuk maju di Pemilihan Wali Kota Surabaya pada 2020 nanti.

"Sudah banyak yang menginginkan beliau. Sudahlah, bapak kan putra Surabaya dan sudah banyak membuktikan dimanapun ditempatkan membawa kemajuan. Dan itu sudah ada track record tidak bisa dihapus," ujarnya.

"Sudahlah, bapak maju lah jadi Wali Kota Surabaya, tapi sampai hari ini belum mau," pintanya saat di Banyuwangi pada Sabtu (23/11/2019).

Dahlan Iskan bersama Machfud Arifin usai nonton Teater Gandrik di Surabaya

Ketika nonton bareng Teater Gandrik di Surabaya, Dahlan Iskan kembali merayu mantan Ketua Tim Kampanye Daerah (TKD) Jokowi-Ma'ruf Amin untuk Jatim itu.

Machfud Arifin dimintanya untuk melanjutkan tongkat estafet dari Wali Kota Risma yang telah berhasil membangun Kota Surabaya.

Baca juga:
Banmus Setujui Herlina jadi Ketua Fraksi Demokrat-NasDem DPRD Surabaya

"Harus tambah bagus lagi. Untuk itu memerlukan sosok pembangun yang berpikiran besar dan punya langkah besar. Beliau (Machfud Arifin) sangat-sangat cocok," tuturnya, Sabtu (8/12/2019).

"Ya kita semua lah, bukan hanya saya. Kita semua orang Surabaya tidak menginginkan Surabaya mundur, harus terus maju," tambahnya.

Menurut Dahlan Iskan, ketika salah memilih pemimpin, maka masa depan kota akan menjadi korban.

"Suatu daerah atau suatu kota itu, peran pemimpin sangat besar. Salah memilih pemimpin, masa depan kota kita yang menjadi korban. Sehingga tidak hanya saya, ini sebaiknya orang Surabaya harus berpikir demikian," paparnya.

Dahlan meminta, Machfud Arifin yang pensiunan bintang dua untuk rela berkorban demi Kota Surabaya.

"Demi Surabaya, beliau putra Surabaya, orang Surabaya, ya harus mau berkorban. Mengorbankan diri untuk kemajuan Surabaya," harapnya.

"Kalau untuk kepentingan pribadi beliau, mungkin tidak. Tetapi ini untuk kota beliau sendiri dan beliau harus memikirkan masa depan Surabaya," lanjut Dahlan Iskan.