Pixel Codejatimnow.com

Menristek Tinjau Pabrik Pengolahan Garam Industri di Gresik

Editor : Sandhi Nurhartanto  Reporter : Sahlul Fahmi
Menristek Bambang Brodjonegoro di PT Garam Gresik
Menristek Bambang Brodjonegoro di PT Garam Gresik

jatimnow.com - Menteri Riset dan Teknologi (Menristek), Bambang Brodjonegoro meninjau pabrik pengolahan garam industri di PT Garam yang berlokasi di Kawasan Manyar, Gresik, Jumat (20/12/2019).

Dalam kunjungan ini, Bambang melihat langsung kinerja mesin pengolahan garam industri yang mampu menghasilkan 40 ribu ton pertahun yang digagas oleh PT Garam dan Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT).

Bambang mengaku sangat respek dengan PT Garam dan BPPT yang telah membuat mesin ini demi membantu pemerintah dalam menyediakan garam industri serta meningkatkan kesejahteraan petani garam.

Selama ini garam industri lebih banyak didatangkan dari luar negeri karena garam rakyat yang dihasilkan petani kadar natrium chloride (NaCl) hanya 88 persen.

Padahal untuk garam industri kandungan NaCl harus 97 persen.

"Karena kadarnya tidak mencukupi untuk garam industri, maka harga garam rakyat jatuh. Sementara dalam waktu bersamaan garam impor juga beredar di lapangan. Tentunya hal ini memicu terjadinya persoalan sosial," kata Menristek Bambang.

Baca juga:
Kabupaten Gresik Kembali Raih Penghargaan Adipura 2023

Dengan kehadiran mesin pengelola garam industri ini, para petani bisa menjual hasil garamnya ke PT Garam agar saat panen harga bisa bagus.

"Dengan mesin ini kita bisa mengurangi impor garam industri," ujarnya.

Direktur Utama PT Garam, Budi Sasongko optimistis bahwa tahun 2020 nanti, Indonesia akan terbebas dari impor garam karena teknologi ini juga akan dikembangkan di daerah-daerah lainnya seperti Kupang, NTB, Sulawesi Selatan, Jawa Tengah, Jawa Barat dan Jawa Timur, khususnya Madura.

Baca juga:
PHE WMO Kembangkan 2 Inovasi Baru, Tingkatkan Produksi Garam di Bangkalan

"Pemenuhan garam saat ini mencapai 30 persen. Dengan komposisi 2,7 juta ton nanti akan dipenuhi oleh pabrik-pabrik lain yang memiliki kapasitas layaknya pabrik di sini," kata Budi.