Pixel Code jatimnow.com

BPBD: 14 Kecamatan di Kabupaten Mojokerto Rawan Bencana Alam

Editor : Sandhi Nurhartanto   Reporter : Achmad Supriyadi
Peristiwa angin ribut di Mojokerto mengakibatkan rumah rusak
Peristiwa angin ribut di Mojokerto mengakibatkan rumah rusak

jatimnow.com - Sebanyak 14 kecamatan di Kabupaten Mojokerto diminta tanggap bencana karena cuaca ekstrim yang diprediksi akan terjadi hingga April Tahun 2020.

Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Mojokerto, Muhammad Zaini mengatakan ke 14 kecamatan tersebut itu akan terdampak perubahan iklim dan berpotensi akan terjadi bencana.

"Berdasarkan surat dari BMKG, cuaca ekstrim akan terjadi hingga April mendatang. Ada 14 kecamatan berpotensi banjir, puting beliung serta tanah longsor," katanya, saat dihubungi, Sabtu (4/1/2020).

Ia menyebut dari 14 terdapat 9 kecamatan berpotensi banjir yakni Kecamatan Dawarblandong, Kemlagi, Puri, Sooko, Mojoanyar, Bangsal, Mojosari, Pungging dan Ngoro.

Bencana tanah longsor mengintai 5 kecamatan yang berada di Kecamatan Ngoro, Trawas, Pacet, Gondang dan Jatirejo.

Baca juga:
Sumur Air Bercampur Gas Muncul di Sampang, Polisi Beri Warning

"Puting beliung mengancam Kecamatan Dawarblandong, Jetis, Puri, Kutorejo, Kemlagi, Sooko dan Mojoanyar. Kecamatan Ngoro berpotensi banjir dan tanah longsor," terangnya.

Banjir dikarenakan meluapnya Kali Lamong di Kecamatan Dawarblandong, sedangkan di Mojoanyar, Mojosari, Bangsal, Puri, Pungging, dan Sooko disebabkan luapan Kali Sadar.

"Ngoro dalam waktu 15 tahun terakhir bencana banjir mengintai dikarenakan hujan yang intensitasnya tinggi juga ada pendangkalan sungai akibat sampah rumah tangga dan material tanah yang terbawa arus sungai," ujarnya.

Baca juga:
10 Kecamatan di Banyuwangi Berpotensi Kekeringan, BPBD Lakukan Langkah Ini

Masih kata Zaini, beberapa camat yang daerahnya berpotensi terjadi bencana sudah dikirimi surat edaran siaga bencana.

"Sesuai surat edaran yang dikeluarkan Plt Bupati Mojokerto, BPBD Kabupaten Mojokerto mengimbau kepada warga masyarakat untuk siaga akan adanya bencana," pungkasnya.