Pixel Codejatimnow.com

Unik, Saldo Nasabah Bank Swasta ini Bertambah Puluhan Juta

Editor : Sandhi Nurhartanto  Reporter : Arif Ardianto
Iwan Hermawan saat mendatangi bank di Surabaya
Iwan Hermawan saat mendatangi bank di Surabaya

jatimnow.com - Seorang nasabah bank swasta dibuat bingung dengan munculnya tagihan sebesar Rp 71 juta pada kartu debitnya. Kejadian ini menimpa Iwan Hermawan, nasabah Bank BCA di Surabaya.

Awalnya Iwan berniat mengalihkan uang sebesar Rp 4 juta yang ada di kartu debitnya ke tiga dompet elektronik, yakni OVO, Go Pay dan Dana pada tanggal 20/11/2019 lalu.

Namun saat melakukan pembelian online, dana yang semula 4 juta rupiah tersebut berubah dengan total Rp 70 juta. Iwan menganggap dirinya mendapat hadiah atau undian dari salah satu dompet elektronik.

Namun Hermawan terkejut muncul tagihan sebesar Rp 71.907.000,- yang dikirimkan oleh BCA pada tanggal 3 Januari 2020 dengan tanda tangan Kepala Operasi Cabang, Johanes Alexander Leonard dan Kepala Layanan Listijowati Sutanto.

Menyikapi hal ini, Iwan dengan ditemani kuasa hukumnya Irwan Widi, serta Ketua LSM East Java Coruption and Judicial Watch Organitation (ECJWO), Miko Saleh mendatangi Bank BCA yang berada di Jalan Diponegoro Surabaya, Jumat (10/1/2020).

Baca juga:
Bantuan dari BCA untuk Korban Erupsi Gunung Semeru

Mereka hendak mengklarifikasi serta menyatakan keberatan dengan munculnya tagihan tersebut.

Ketua ECJWO, Miko Saleh mengatakan, kedatanganya ditemui oleh Kepala Operasi Cabang, Johanes Alexander. Namun tidak ada kata sepakat dalam pertemuan tersebut lantaran pihak bank masih harus berkoordinasi lagi.

"Iya ini kita pertanyakan. Tapi masih menunggu surat lagi. Karena pihak BCA masih akan mengklarifikasi ulang atau pengecekan," jelas Miko.

Baca juga:
Cegah Penyebaran Corona, Seratus Ribu Masker Dibagikan ke 3 Provinsi

Ia menjelaskan, bahwa nasabah (Iwan) berniat menggelar class action serta melaporkan kepada polisi jika bank bersikukuh melakukan penagihan tersebut.

"Kalau mereka bersikukuh kita akan class action, kita kerahkan massa untuk mendemo," pungkasnya.