Pixel Code jatimnow.com

Presiden Jokowi dan Menhan Prabowo akan Bahas Alutsista di Surabaya

Editor : REPUBLIKA.co.id   Reporter : REPUBLIKA.co.id
Presiden Jokowi bersama Menhan Prabowo Subianto dan Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko usai menghadiri rapat pimpinan Kementerian Pertahanan di Jakarta, Kamis (23/1/2020) (Foto: Republika/Putra M. Akbar)
Presiden Jokowi bersama Menhan Prabowo Subianto dan Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko usai menghadiri rapat pimpinan Kementerian Pertahanan di Jakarta, Kamis (23/1/2020) (Foto: Republika/Putra M. Akbar)

jatimnow.com - Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) mengagendakan rapat terbatas kabinet membahas masalah pertahanan, khususnya alat utama sistem persenjataan (alutsista), di Surabaya, Jawa Timur. Presiden Jokowi mengagendakan khusus rapat tersebut dengan Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto.

"Minggu depan kami akan rapat terbatas dengan Pak Menhan, nanti di Surabaya," kata Presiden Jokowi usai pengarahan pada rapat pimpinan jajaran Kemenhan, TNI, dan Polri di Lapangan Bhinneka Tunggal Ika Kemenhan Jakarta, Kamis (23/1/2020).

Presiden Jokowi menyebutkan pemerintah sedang menjajaki kerja sama dengan negara lain dalam pengadaan alutsista. Di antaranya seperti Prancis, Korea, maupun negara-negara di Eropa Timur.

"Beberapa sudah dijajaki oleh Pak Menhan, baik yang dengan Prancis, dengan Korea Selatan, maupun negara-negara di Eropa Timur, dan segera akan diputuskan, minggu depan kami akan rapat terbatas," ujarnya.

Mengenai rencana Ghana dan Filipina membeli alutsista dari Indonesia, Presiden Jokowi menyebutkan banyak negara yang tertarik dengan alutsista Indonesia.

"Banyak, Filipina ini masih sedikit proses dan kemungkinan juga akan kita menangkan," ungkapnya.

Mengenai kerja sama dengan Prancis terkait dengan alutsista, Presiden Jokowi mengatakan hal itu belum diputuskan.

Baca juga:
Jokowi Titipkan Kota Kediri ke Mbak Vinanda - Gus Qowim

"Nanti, minggu depan baru kita bicarakan, di bidang apa? Untuk peralatan apa? Nanti diputus minggu depan," tambahnya.

Dalam pengarahannya, Presiden Jokowi mengatakan bahwa terkait dengan belanja pertahanan perlu kebijakan yang tepat.

"Belanja pertahanan harus diubah menjadi investasi pertahanan, industri straregis agar betul betul bergerak, kemandirian dalam membangun industri pertahanan harus serius dimulai," tandas Presiden Jokowi.

Ia mengatakan bahwa industri strategis itu harus melibatkan BUMN, menjamin adanya transfer teknologi dan upaya meningkatkan tingkat kandungan dalam negeri (TKDN).

Baca juga:
Presiden Jokowi Resmikan Smelter Freeport, Pj Gubernur: Dongkrak Ekonomi Jatim

 

Lihat Artikel Asli

Disclaimer: Berita ini merupakan kerja sama jatimnow.com dengan Republika.co.id. Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab Republika.co.id