Pixel Codejatimnow.com

Permintaan Menurun, Perajin Bakiak di Tulungagung Tetap Bertahan

Editor : Sandhi Nurhartanto  Reporter : Bramanta Pamungkas
M Hamdan Habibi menyelesaikan bakiak produksinya
M Hamdan Habibi menyelesaikan bakiak produksinya

jatimnow.com - Perajin sandal kayu atau bakiak di Desa Serut, Kecamatan Boyolangu, Kabupaten Tulungagung, berupaya tetap eksis ditengah gempuran sandal produk lain buatan pabrik.

Para pengrajin tetap memproduksi bakiak meski jumlah pemesan terus mengalami penurunan sejak dua tahun terakhir.

Muhammad Hamdan Habibi (32), salah seorang perajin bakiak mengatakan biasanya dirinya melayani hingga 50 kodi bakiak per bulan. Saat ini dirinya hanya menerima pesanan 20 kodi per bulannya.

"Sejak dua tahun terakhir ini permintaan cenderung menurun, banyak orang yang sudah tidak menggunakan bakiak lagi," ujarnya saat ditemui di bengkelnya, Senin (3/2/2020).

Ia menjelaskan, produksi bakiak ini telah digelutinya turun temurun, Hamdan sendiri merupakan generasi keempat penerus usaha bakiak.

Dibantu karyawannya, ia bertekad meneruskan usaha bakiak yang sudah dirintis oleh keluarganya ini.

Baca juga:
Ambulans Angkut Pegawai Puskesmas Halal Bihalal di Tulungagung Terguling

"Mungkin usaha ini ketinggalan zaman namun tetap kita produksi karena kita percaya ini masih mendatangkan keuntungan," katanya.

Kayu yang digunakan untuk membuat bakiak ini merupakan kayu randu. Kayu tersebut dipilih karena ringan dan mudah dibentuk.

Sejumlah kota yang mempunyai banyak pondok pesantren seperti Kediri, Jombang dan Ponorogo menjadi pelanggan tetapnya.

Baca juga:
3 WBP di Lapas Tulungagung Bebas usai Terima Remisi

"Saat ini pelanggan banyak dari kalangan pesantren," jelasnya.

Ia berharap, meskipun sudah ketinggalan zaman namun masyarakat tetap menggunakan bakiak ini. Selain lebih kuat, bakiak ini juga cocok digunakan untuk kebutuhan musala maupun masjid.

"Kalau musim penghujan juga cocok karena tidak mudah licin," pungkasnya.