Pixel Codejatimnow.com

Isu Dana Pembangunan Kantor PDIP Surabaya Makin Panas

Editor : Redaksi  Reporter : Jajeli Rois Budi Sugiharto
Adi Sutarwijono bersama Wakil Wali Kota Surabaya, Whisnu Sakti Buana
Adi Sutarwijono bersama Wakil Wali Kota Surabaya, Whisnu Sakti Buana

jatimnow.com - Mantan Ketua PDIP Surabaya Saleh Ismail Mukadar kembali 'menyerang'.

Ia menilai jawaban Whisnu Sakti Buana sebagai sebuah bentuk pengakuan soal isu dana pembangunan kantor DPC PDIP Surabaya.

"Dia memang menyalah gunakan dana pembangunan kantor DPC," tulis Saleh di halaman komentar Facebook grup "Forum Komunikasi BANTENG LAWAS BERSATU". Ada 4 poin yang ditulis Saleh menanggapi pertanyaan anggota grup yang lain.

Hal itu disampaikan Saleh melalui grup internal kader PDIP di media sosial.

Ketua DPC PDIP Surabaya, Adi Sutarwijono menolak memberikan tanggapan soal isu yang menggoyang partainya tersebut. Dengan alasan bukan konsumsi publik.

"Saya gak mau komen. Itu persoalan internal kami. Tidak sepatutnya mencuat keluar. Biarlah itu diselesaikan di internal PDI Perjuangan," jawab Adi, Jumat (21/2/2020).

Whisnu Sakti Buana yang pernah menjadi ketua cabang ini sudah menjawab soal isu dana pembangunan kantor PDIP Surabaya.

Ia menyayangkan langkah mantan ketua DPC PDIP Surabaya Saleh Ismail Mukadar yang telah membuka ke publik.

Sebelumnya, Whisnu sudah memberikan hak jawab. Ia menilai mengumbar ke publik itu tidak sesuai etika dalam organisasi partai.

"Hal ini merupakan masalah internal partai kami tidak untuk dikonsumsi oleh publik," kata Whisnu Sakti Buana secara tertulis, Kamis (20/2/2020).

Inilah penjelasan lengkap Whisnu:

Ada beberapa poin yang ingin saya klarifikasi sebagai hak jawab atas tuduhan yang dialamatkan kepada saya, sebagai berikut:

Baca juga:
Ganjar-Mahfud Cuma Dapat 24 Suara di TPS Eri Cahyadi

1. Bahwa persoalan tersebut sudah terklarifikasi secara internal di partai kami pada tingkat Dewan Pimpinan Pusat- DPP PDI Perjuangan dan dinyatakan clear saat Bambang DH menjabat sebagai Ketua DPP PDIP.

2. Atas tulisan yang dilayangkan oleh Saleh Ismail Mukadar dan telah dimuat sebagai pemberitaan, hal tersebut patut disayangkan. Mengingat secara etika dalam organisasi partai kami hal ini merupakan masalah internal partai kami tidak untuk dikonsumsi oleh publik.

3. Kepada media yang menyiarkan ataupun memberitakan, saya berharap jika ada isu dan informasi yang memerlukan keberimbangan informasi hendaknya perlu melakukan konfirmasi atau crosscek secara berimbang (coverbothside) yang sesuai dengan peraturan dan etika jurnalistik yang berlaku.

Demikian hak jawab yang saya berikan dan mohon ditayangkan kepada media yang memuat konten berita dalam konteks tulisan yang dibuat oleh Salah Ismail Mukadar (mantan Ketua DPC PDI Perjuangan Kota Surabaya) agar memenuhi unsur keberimbangan informasi.

Kurang lebihnya mohon maaf dan terima kasih.

Isu itu juga sempat dilontarkan oleh Saleh Ismail Mukadar yang memimpin PDIP Surabaya pada periode 2005-2010 melalui grup internal di media sosial.

Baca juga:
Adi Sutarwijono Tunjukkan 3 Jari Usai Nyoblos: Ganjar-Mahfud Menang

Saleh yang mantan wartawan itu berdalih telah menyerahkan Rp 4,5 Miliar ke Whisnu Sakti Buana yang telah menjadi ketua DPC PDIP Surabaya.

Belakangan, Saleh mendapat informasi ada lagi tokoh di Surabaya yang menyerahkan dana Rp 6 miliar untuk pembangunan kantor DPC.

Whisnu yang kembali dikonfirmasi soal 'serangan'Saleh itu belum memberikan jawaban pada Jumat (21/2/2020) pagi.

Capture grup Facebook