Pixel Code jatimnow.com

Jalan Ponorogo-Pacitan Ambles 10 Meter, Ini Rekomendasi PVMBG

Editor : Sandhi Nurhartanto   Reporter : Mita Kusuma
Jalan Raya Ponorogo-Pacitan yang ambles
Jalan Raya Ponorogo-Pacitan yang ambles

jatimnow.com - Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) mengecek Jalan Raya Ponorogo-Pacitan di KM 226 yang ambles sepanjang 6 meter dengan lebar 3 meter dan kedalaman 10 meter.

Hasilnya, tim PVMBG merekomendasi ada jalur air yang dialirkan di sisi sepanjang jalan.

"Rekomendasinya harus ada jalur khusus untuk air," kata Kabid Mitigasi Gerakan Tanah PVMBG Kementerian ESDM, Agus Budianto saat di lokasi, Minggu (23/2/2020).

Baca juga: Jalan Ponorogo-Pacitan Ambles 10 Meter, Kendaraan Berat Dialihkan

Ia menjelaskan, di bawah jalan yang ambles terdapat batuan yang mengalami keretakan. Jika terkena air, dikhawatirkan akan lepas dan menyebabkan jalan akan ambles kembali.

Selain itu, tebing yang berada di KM 226 harus diperkuat. Jalur air untuk tidak diarahkan ke jurang melainkan di sisi jalan yang berada tepat dibawah tebing.

"Jangan sampai air masuk ke dalam rekahan jalan, ditambah di sini kan jalur utama penghubung Ponorogo-Pacitan. Banyak kendaraan besar lalu lalang dan ini bisa menyebabkan tanah ambles," terangnya.

 

Kepala UPT Pembangunan Jalan dan Jembatan (PJJ) Dinas PU dan Bina Marga Pemprov Jatim Wilayah Madiun, Marijatoel Kittijah mengatakan pihaknya melakukan perbaikan namun sifatnya hanya sementara.

Baca juga:
Perbaikan Jalan Bandung yang Ambles di Kota Malang Usai, Kendaraan Bisa Lewat

"Perbaikan yang bersifat sementara dengan memotong tembok penahan jalan agar bisa geser sedikit," katanya.

Menurutnya, penggeseran jalan ini untuk penanganan darurat hingga normalisasi permukaan jalan terlaksana.

Selain itu, pihaknya juga memasang bronjong agar tidak terjadi longsor susulan.

"Kami juga akan menguruk lagi untuk normalisir badan jalan," lanjutnya.

Marijatoel menambahkan sejak tahun 2019 lalu pihaknya juga telah melakukan penyelidikan geolistik bersama dengan UGM.

Baca juga:
Jalan Ambrol di Jalan Bandung Kota Malang, Apa Penyebabnya?

Hasilnya, tanah khas Slahung didominasi oleh tanah lempung dan berpasir. Akibatnya jika ada aliran air dipastikan tanahnya akan longsor.

"Sampai kedalaman 30 meter, tidak ada tanah keras. Adanya cuma tanah lempung dan pasir, kena air tidak ada penahannya jadi longsor," pungkas Marijatoel.

Jalan Raya Ponorogo-Pacitan yang ambles sejak Kamis (20/2) membuat polisi menutup sementara bagi kendaraan kendaraan roda 6 atau lebih untuk melintas. Jalur di Desa Wates itu hanya bisa dilalui dengan mobil atau roda dua.