jatimnow.com - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Timur memastikan persediaan bahan pokok dalam posisi aman hingga beberapa bulan ke depan. Masyarakat diminta tidak melakukan panic buying atau belanja dalam jumlah besar.
Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa menyampaikan, stok bahan pokok seperti beras, minyak goreng, telur ayam, daging sapi, daging ayam, gula dalam keadaan cukup hingga beberapa bulan ke depan.
"Buffer stock kita dalam kondisi yang sangat aman. Jadi saya minta masyarakat tidak melakukan panic buying atau melakukan aksi borong bahan pokok," ujar Gubernur Khofifah, Senin (16/3/2020) petang.
Dari data per Senin, stok beras Jatim masih akan surplus hingga bulan Juni 2020, yaitu mencapai 2,3 juta ton. Sedangkan stok gula mencapai 71 ribu ton, dengan rata-rata konsumsi 37 ribu ton per bulan. Sehingga stok gula di Jatim masih akan aman hingga dua bulan ke depan.
Sementara daging sapi, stok di Jatim hingga bulan Juni 2020 persediannya mencapai 41.074 ton. Dengan perkiraan kebutuhan sebesar 38.406 ton, maka hingga bulan Juni mendatang Jatim masih akan surplus sebanyak 2.668 ton.
Baca juga:
Muncul Lagi Subvarian Omicron Baru BA.2.75
Begitu stok jagung, hingga Juni 2020, di Jatim ada surplus mencapai 2,2 juta ton. Untuk bawang merah bahkan stoknya aman hingga Desember 2020 dengan surplus mencapai 335.000 ton. Cabai merah tercatat aman hingga akhir Tahun 2020 dan surplus mencapai 33 ribu ton.
Lalu telur ayam ras tercatat surplus hingga 57.790 ton, sehingga aman hingga Juni 2020.
"Untuk gula memang ada kenaikan harga, tapi stoknya aman sampai dua bulan ke depan. Juga untuk minyak goreng memang ada kenaikan harganya karena harga CPO dunia juga naik, tapi stoknya aman bahkan sampai enam bulan ke depan," tegas Gubernur Khofifah.
Baca juga:
Kasus Positif Covid-19 di Indonesia Naik Hingga 620 Persen
Di tengah wabah Virus Corona (Covid-19) ini, Gubernur Khofifah meminta masyarakat tidak terpengaruh efek psikologis yang menyebabkan panic buying. Dengan stok bahan pokok yang aman dan tersedia, maka pihaknya menjamin tidak akan ada kelangkaan.
"Justru kalau ada aksi borong, belanja dalam jumlah yang berlebihan maka sesuai dengan prinsip hukum ekonomi pasar, harga akan naik dan akan ada kelangkaan. Maka untuk menghindari itu, kami imbau tidak ada panic buying karena buffer stock kita sangat aman," pungkasnya.