Pixel Codejatimnow.com

Industri di Jatim Diminta Tambah Kebutuhan Masker dan APD

Editor : Sandhi Nurhartanto  Reporter : Budi Sugiharto
Gubernur Khofifah melakukan kunjungan di pabrik penghasil peralatan medis
Gubernur Khofifah melakukan kunjungan di pabrik penghasil peralatan medis

jatimnow.com - Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa melakukan kunjungan di dua pabrik penghasil peralatan medis.

Kunjungan itu dilakukan terkait langkanya alat pelindung diri (APD), masker, hand sanitizer, di tengah pandemi Covid-19 (Virus Corona).

Industri penghasil peralatan medis yang dikunjungi adalah PT Jayamas Medica Industri di Kecamatan Mojoagung Kabupaten Jombang dan PT Beauty Kasatama di Komplek Bumi Maspion Gresik.

Kedatangan Gubernur Khofifah tidak lain adalah untuk meminta pabrik memasok lebih banyak untuk rumah sakit, apotek, dan layanan kesehatan di Jawa Timur.

Bahkan Gubernur Khofifah meminta kuota khusus sebagai upaya menambah peredaran masker, APD dan hand sanitizer bagi masyarakat Jawa Timur.

"Kedatangan saya ke sini meminta ada tambahan kuota untuk Jawa Timur supaya bisa membeli secara khusus harian paling tidak selama 14 hari ke depan," papar Khofifah.

"Dan pabrik ini kan lokasinya di Jawa Timur juga, karena dekat kita ingin bisa dikirim setiap hari," imbuhnya.

Sejauh ini, di Jatim sudah ada 8 orang yang dinyatakan positif Vovid-19. Selain itu ada sebanyak 64 orang dalam pemantauan (ODP) dan sebanyak 16 pasien dalam pengawasan (PDP) tercatat pada tanggal 18 pukul 21.00 Wib.

Gubernur Khofifah menghitung tentunya butuh ada tambahan kuota suplai di Jawa Timur agar kebutuhan tenaga medis, dokter, perawat dan masyarakat yang membutuhkan masker, APD dan juga hand sanitizer bisa tercukupi.

"Dengan adanya kuota khusus untuk masyarakat Jatim dan terutama tim dari medical doctor, paramedic, dan yang memberikan layanan kesehatan ke masyarakat, alat pelindung dirinya bisa tercukupi. Jadi diharapkan tidak ada yang kurang, atau tidak tersedia di pasaran," pintanya.

Baca juga:
Apel Terakhir, Khofifah Minta Tetap Jaga Sinergitas: Sampaikan Terima Kasih Saya

Sebab di industri masker di Jombang misalnya, memiliki kapasitas produksi sebanyak 250 ribu masker per harinya.

Serta untuk APD pabrik tersebut mampu menghasilkan sebanyak 1.000 buah per harinya. Ia ingin jika biasanya Jatim hanya mendapatkan pasokan maksimal 20 persen dari total produksi, jumlahnya bisa ditambahkan.

"Kuota khususnya berapa yang ditambahkan nanti tergantung industrinya mampu menambah berapa. Karena kita kan juga harus berbagi dengan daerah lain," kata mantan Menteri Sosial ini.

Gubernur Khofifah juga akan melapor ke pemerintah pusat terkait permintaan tambahan atau kuota khusus untuk penyediaan masker, hand sanitizer serta APD bagi Jawa Timur mengingat langkanya komoditas tersebut di tengah wabah covid-19.

Dengan harapan tenaga medis bisa tercukupi kebutuhannya untuk melindungi diri dan masyarakat bisa mendapatkan ketenangan karena bisa terlindungi.

Akan Bagikan Masker untuk Sopir Transportasi Online

Baca juga:
Catatan Kinerja Khofifah di Mata Ketua Fraksi Gerindra DPRD Jatim

Selain akan mendistribusikan masker dan APD pada tenaga medis, Gubernur Khofifah juga akan memberikan masker pada pemberi layanan jasa transportasi online.

Tepatnya para sopir angkutan online yang bekerja melayani penumpang lewat aplikasi. Menurutnya pekerja sopir online tersebut rentan terhadap penyebaran Covid-19.

"Kami juga akan mendistribusikan bagi mereka yang bekerjanya rentan pada penyebaran Covid-19. Misalnya mereka yang menjadi driver transportasi umum. Agar yang membonceng dan yang dibonceng juga aman," tegasnya.

Sebab untuk pabrik masker di Gresik, mereka memiliki packaging lima masker dalam satu bungkus.
Dikatakan Khofifah ini cocok karena Pemprov Jatim juga ingin membagikan masker bagi sopir transportasi online agar bisa melindungi diri dari penyebaran virus corona.

"Masker ini kan sekali pakai, kalau bisa lima dalam satu bungkus, saya rasa ini akan memungkinkan bisa mereka gunakan tidak sehari saja tapi juga untuk hari-hari berikutnya," pungkas Khofifah.