Pixel Codejatimnow.com

Wabah Virus Corona

Aksi Mahasiswa Semprotkan Disinfektan di Masjid untuk Salat Jumat

Editor : Narendra Bakrie  Reporter : Farizal Tito Zain Ahmad
Mahasiwa Jawa Timur Peduli Covid-19 melakukan penyemprotan disinfektan di Masjid Al Jihad Kejawan Putih Tambak, Mulyorejo, Surabaya
Mahasiwa Jawa Timur Peduli Covid-19 melakukan penyemprotan disinfektan di Masjid Al Jihad Kejawan Putih Tambak, Mulyorejo, Surabaya

jatimnow.com - Himpunan mahasiswa yang tergabung dalam Mahasiwa Jawa Timur Peduli Covid-19, melakukan aksi sterilisasi atau penyemprotan disinfektan di Masjid Al Jihad Kejawan Putih Tambak, Mulyorejo, Surabaya.

Mahasiswa itu berasal dari Himpunan Mahasiswa (Hima) Teknik Perkapalan Universitas Muhammadiyah Gresik (UMG), Hima Sthapati-Aritektur ITS Surabaya dan berbagai eleman masyarakat. Mereka melakukan penyemprotan disinfektan di Madjid Al Jihad sebelum dipakai untuk Salat Jumat.

"Penyemprotan disinfektan-antiviral pada masjid atau tempat ibadah kami lakukan karena menjadi salah satu fasilitas umum yang berpotensi dan rentan terhadap penyebaran Virus Corona (Covid-19)," kata Ketua Hima Sthapati ITS, Muhammad Habib Alfakhri, Jumat (20/3/2020).

"Kami memilih tempat ibadah dengan harapan menjadikan tempat ibadah tidak dijauhi oleh umatnya. Karena pada hakekatnya tempat ibadah adalah tempat memohon dan tempat berserah diri umat kepada Tuhannya," tambah Habib.

Menurutnya, aksi itu diinisiasi dari Surabaya, Gresik dan Sampang. Dan diharapkan terus meluas ke wilayah-wilayah di Jawa Timur agar menjadi sebuah gerakan aksi yang bergulir, massif dan berkelanjutan yang bisa diadopsi oleh kelompok masyarakat lainnya.

Baca juga:
Muncul Lagi Subvarian Omicron Baru BA.2.75

"Upaya nyata ini bisa terealisasi berkat upaya dari kawan-kawan mahasiswa serta donasi dan partisipasi dari berbagai pihak. Di antaranya petani (peralatan penyemprot) dan peternak (sisa chlorin). Kami memilih Chlorin karena merupakan bahan baku yang efektif dan harga terjangkau," sambung  Ketua Hima Tekpal UMG, M. Fikri Anwar.

Fikri menyebut, pada kondisi seperti sekarang, sulit mendapatkan chlorin dengan mutu yang bagus sebagai bahan disinfektan-antiviral. Atas itu, dia mendorong BUMD terkait bisa turut berpartisipasi.

"Seperti misalnya PDAM yang memiliki stok bahan chlorin sebagai salah satu zat aktif pembasmi virus (grate industri) dan juga mengetahui jaringan distribusinya. Tentunya bisa melakukan aksi serupa ataupun turut serta memberikan bantuan dan menyalurkan bahan tersebut kepada elemen masyarakat yang sedang bergerak dan membutuhkannya," ungkap Fikri.

Baca juga:
Kasus Positif Covid-19 di Indonesia Naik Hingga 620 Persen

"Gerakan ini mungkin hanyalah butiran buih dalam samudra alam raya. Namun demikian kami berharap bahwa ini merupakan tindakan riil sebagai bagian kecil sumbangsih nyata kami mahasiswa Indonesia buat masyarakat dan bangsa," tandasnya.