Pixel Codejatimnow.com

SD Negeri di Banyuwangi Dibobol Maling, Laptop hingga Kotak Amal Raib

Editor : Sandhi Nurhartanto  Reporter : Hafiluddin Ahmad
SD Negeri 02 Banjarsari dibobol maling
SD Negeri 02 Banjarsari dibobol maling

jatimnow.com - SD Negeri 02 Banjarsari, Kecamatan Glagah, Banyuwangi dibobol maling, Jumat (27/3/2020) dini hari. Beberapa laptop, kamera, dan sebuah kotak amal raib dicuri.

Kepala Koordinator Wilayah Kerja Satuan Pendidikan (Korwilker Satdik) Kecamatan Glagah, Janoto mengatakan saat peristiwa itu, penjaga sekolah yang bernama Suroso tidak masuk dengan alasan ibunya sedang sakit.

"Informasi dari Suroso, pagi tadi sekitar pukul 05.30 Wib, jendela kantor dan pintu belakang terbuka," kata Janoto setelah diminta keterangan di Polsek Glagah.

Barang-barang yang hilang diketahui terdiri dari 3 unit laptop di ruang staf, 1 unit laptop di ruang kelas dan 1 unit kamera.

Selain itu, sebuah kotak amal milik lembaga sosial. Dari kejadian itu, ditaksir kerugiannya mencapai Rp 35 juta.

"Kalau laptop yang di ruangan staf berisi berkas penting. Seperti data kepegawaian, keuangan, nilai-nilai siswa, daftar siswa dan banyak lagi. Kalau kotak amalnya, perkiraan berisi Rp 250 ribu," papar Janoto.

Kapolsek Glagah, AKP Imron mengatakan pihaknya tengah melakukan penyelidikan atas dugaan pencurian dengan pemberatan tersebut.

Baca juga:
Pelajar SMP Bobol SDN 1 Penjaringan Sari Surabaya usai Pesta Miras

Dari hasil pemeriksaan sementara, pelaku diduga masuk melalui jendela kantor Korwilker Satdik dengan cara merusak jendela teralis dan pintu kelas sekolah.

"Sementara ini kita masih melakukan penyelidikan," ujarnya.

Polisi menemukan palu dan linggis di luar pagar belakang sekolah yang diduga digunakan pelaku untuk masuk secara paksa.

"Ada dua barang bukti ditemukan di luar pagar belakang SD yaitu palu dan satu linggis kurang lebih sepanjang 60 sentimeter yang diduga digunakan pelaku," ungkapnya.

Baca juga:
Jalur Alternatif Sidoarjo, Wadas Glow, Pembobol SD Dibekuk

Dari kejadian tersebut, AKP Imron menduga bahwa pelaku lebih dari satu orang.

"Jumlah pelaku kita masih belum bisa mengidentifikasi. Tapi kalau dilihat dari alat bukti, kemudian cara masuk dan sebagainya dimungkinkan bisa jadi lebih dari satu orang," tandasnya.