Pixel Code jatimnow.com

Viral Pria Terjatuh di Surabaya Dikaitkan Covid-19, Pemkot: Hanya Kram

Editor : Narendra Bakrie   Reporter : Farizal Tito
Tangkapan layar video viral pria terjatuh di Bubutan, Surabaya
Tangkapan layar video viral pria terjatuh di Bubutan, Surabaya

jatimnow.com - Sebuah video berisi pria lanjut usia tersungkur akibat kram otot di badan trotoar Jalan Bubutan, Surabaya dikaitkan dengan kasus Virus Corona (Covid-19), beredar di media sosial, Senin (6/4/2020).

Dari video berdurasi sekitar 1 menit 55 detik yang dilihat jatimnow.com, pria berkaos putih dan bercelana hitam itu tampak kesulitan bangun setelah terjatuh. Melihat pria itu terjatuh, warga sekitar yang sedang melintas enggan menolongnya.

Kepala BPB Linmas Kota Surabaya Eddy Christijanto memastikan bahwa pria tersebut tidak korban Covid-19. Menurutnya, pria itu terjatuh karena mengalami kram otot kaki sehingga kesulitan untuk bangun.

"Video kejadian orang terjatuh yang beredar di medsos itu terjadi pada Minggu (5/4/2020) sekitar pukul 08.00 Wib. Dan orang tersebut bukan orang terpapar virus, tapi hanya karena kram," jelas Eddy kepada jatimnow.com.

Petugas medis menolong pria yang terjatuh di daerah Bubutan, SurabayaPetugas medis menolong pria yang terjatuh di daerah Bubutan, Surabaya

Baca juga:
Muncul Lagi Subvarian Omicron Baru BA.2.75

Eddy mengatakan, dari laporan yang diterimanya orang yang terjatuh itu bernama Frans berusia 88 tahun, warga Surabaya. Saat ini Frans sudah berkumpul dengan keluarga setelah ditangani Tim Gerak Cepat (TGC) Pemkot Surabaya.

"Yang bersangkutan saat itu sedang berolahraga lalu jatuh karena tersandung dan hanya mengalami luka gores di dahinya. Akhirnya ditolong oleh tim untuk diantar ke rumahnya," tutur Eddy.

Baca juga:
Kasus Positif Covid-19 di Indonesia Naik Hingga 620 Persen

Ia kembali menegaskan bahwa orang yang terjatuh seperti dalam video yang viral di medsos itu bukan merupakan pasien ataupun terpapar Covid-19.

"Sekarang ini memang sensitif. Begitu ada orang jatuh selalu dikaitkan dengan Covid-19. Kalau Covid-19, tim kita yang menanganinya pasti pakai APD lengkap," pungkas Eddy.