Pixel Code jatimnow.com

Wabah Virus Corona Bikin Peternak Bebek Petelur di Ponorogo Menjerit

Editor : Narendra Bakrie   Reporter : Mita Kusuma
Musadi, salah satu peternak bebek di Desa Kapuran, Kecamatan Badegan, Kabupaten Ponorogo
Musadi, salah satu peternak bebek di Desa Kapuran, Kecamatan Badegan, Kabupaten Ponorogo

jatimnow.com - Wabah Virus Corona atau Covid-19 membuat sejumlah peternak bebek petelur di Desa Kapuran, Kecamatan Badegan, Kabupaten Ponorogo menjerit. Sebab permintaan telur bebek dari Jakarta, kian merosot.

"Telur biasanya harga normal Rp 1.700 hingga 1.800 per butir. Saat ini cuma Rp 1.050 hingga Rp 1.100 setiap butir," tutur Musadi, salah satu peternak bebek petelur di Desa Kapuran, Selasa (7/4/2020).

Musadi menyebut, dalam satu hari setidaknya ada 1.500 butir telur bebek. Meski begitu, dengan harga Rp 1.050 per butir, dia mengaku tidak mendapatkan keuntungan.

Sebab dalam sehari saja, harga pakan sebesar Rp 75 ribu untuk 100 ekor bebek. Sedangkan Musadi memiliki 2.000 ekor bebek petelur. Sehingga dalam satu bulan, kebutuhan pakan bisa menghabiskan modal Rp 45 juta.

Jika harga telur hanya Rp 1.050 per butir, Musadi hanya mendapat Rp 47 juta setiap bulannya. Nilai itu belum termasuk jika ada bebek yang mati atau telur yang rusak.

Baca juga:
Muncul Lagi Subvarian Omicron Baru BA.2.75

"Bahkan 31 Maret 2020 kemarin, harga telur (bebek) per butir cuma 800 rupiah. Saya rugi banget akhirnya nggak saya jual," terangnya.

Musadi menyebut, merosotnya harga telur bebek itu karena pemintaan dari Jakarta maupun kota lain juga menurun drastis. Padahal selama ini, hasil telur bebek hasil ternaknya, sekitar 80 persen dikirim ke Jakarta.

Baca juga:
Kasus Positif Covid-19 di Indonesia Naik Hingga 620 Persen

"Di Ponorogo paling mentok itu 100 sampai 200 butir saja," papar Musadi.

Dia berharap harga telur bebek kembali normal sehingga usaha ternaknya bisa kembali berjalan.