Pixel Codejatimnow.com

Covid-19 di Jatim per 7 April: Positif 194 Pasien, Sembuh 42 Orang

Editor : Narendra Bakrie  Reporter : Jajeli Rois
Peta sebaran Covid 19 di Jatim per 7 April 2020
Peta sebaran Covid 19 di Jatim per 7 April 2020

jatimnow.com - Penyebaran Virus Corona (Covid-19) di Jawa Timur per pukul 17.00 Wib, Selasa (7/4/2020) bertambah 5 kasus positif. Data pasien sembuh bertambah dua orang dan meninggal dunia tercatat dua orang.

Dengan adanya penambahan 5 pasien, jumlah penderita postifi Virus Corona di Jatim hingga hari ini sebanyak 194 orang. Sedangkan yang terkonvensi negatif atau sembuh total sebanyak 42 orang dengan prosentase 21,65 persen. Sedangkan yang meninggal dunia sebanyak 16 orang atau 8,25 persen.

Dari data itu, per hari ini, jumlah total pasien positif Covid-19 sebanyak 194 orang. Kemudian pasien dalam pengawasan (PDP) 1.083 dan orang dalam pemantauan (ODP) sebanyak 11.564.

Penambahan 5 pasien yang dinyatakan positif terdiri dari tiga orang di Kabupaten Malang. Jadi ada 10 orang dari Kabupaten Malang yang dinyatakan positif. Sedangkan penambahan dua orang positif tercatat dari Kabupaten Nganjuk sehingga total jadi 7 orang.

"Alhamdulillah sembuh satu dari Sidoarjo dan satu dari Malang. Tapi kita berduka ada pasien dari Surabaya yang meninggal dunia," ujar Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa saat jumpa pers di Gedung Negara Grahadi, Jalan Gubernur Suryo, Surabaya.

Baca juga:
Muncul Lagi Subvarian Omicron Baru BA.2.75

Dalam kesempatan itu, Gubernur Khofifah juga menyampaikan bahwa ada 154 Pekerja Migran Indonesia (PMI) atau Tenaga Kerja Indonesi (TKI) asal Jatim yang tiba dari Malaysia siang tadi.

"Nanti dokter Kohar yang memberikan penjelasan," ungkapnya.

Baca juga:
Kasus Positif Covid-19 di Indonesia Naik Hingga 620 Persen

Ketua Rumpun Tracing Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Jawa Timur dr Kohar menerangkan, sebanyak 154 PMI dari Malaysia yang tiba di Bandara Internasional Juanda siang tadi. Dari Juanda mereka dibawa ke Puspenerbal Juanda untuk dilakukan rapid test.

"Alhamdulillah hasilnya semuanya negatif. Namun kami mencatat beliau ke mana arahnya. Sehingga kami meminta dan koordinasi dengan pemerintah daerah setempat untuk pemantauan," tambah dr Kohar.