Pixel Code jatimnow.com

Polisi Angkut Pemain Arema Pakai Barracuda Usai Melawan Persebaya

Editor : Arif Ardianto   Reporter : Farizal Tito
Mobil barracuda mengangkut pemain dan official Arema dari Stadion Gelora Bung Tomo Surabaya.
Mobil barracuda mengangkut pemain dan official Arema dari Stadion Gelora Bung Tomo Surabaya.

jatimnow.com - Polisi gunakan dua mobil lapis baja (barracuda) untuk mengangkut pemain Arema FC usai berlaga melawan Persebaya di Stadion Gelora Bung Tomo, Minggu (6/5/2018).

Hal ini dilakukan untuk menjaga kemungkinan-kemungkinan buruk mengingat tingginya rivalitas antara Persebaya dengan Arema.

Dari pantauan jatimnow.com, dua mobil andalan pengurai massa itu sudah berada di sebelah barat pintu keluar pemain. Setengah jam kemudian, pasukan Brimob bermotor berada di depannya, dan disusul mobil patwal dari depan maupun belakang.

"Langkah itu kami lakukan untuk mengantisipasi berbagai kemungkinan," kata Kapolrestabes Surabaya Kombes Pol Rudi Setiawan saat ditemui usai pertandingan.

Tidak cukup disitu, antisipasi Polrestabes Surabaya untuk tetap menjaga kondusifitas dua kota (Surabaya dan Malang), yakni berkomunikasi dengan Kapolres Malang usai laga Persebaya vs Arema.

Baca juga:
Lawan Persija Jakarta di GBT, Pelatih Persebaya Surabaya Minta Bantuan Bonek

"Saya sudah komunikasi sama Kapolres Malang, hati-hati ini Arema kalah, jangan sampai ada razia mobil plat L di Malang. Itu sudah saya komunikasikan dengan Kapolresnya," kata Rudi.

Kapolrestabes yang baru saja memperoleh tiga penghargaan ini tak henti-hentinya mengajak masyarakat untuk ikut menjaga kondusifitas Kota Surabaya. Karena menurut Rudi, kondisi keamanan menjadi prasyarat bagi sebuah kota untuk bisa membangun dan mensejahterakan warganya.

Baca juga:
Kisah Wahyu Hidayat, Bonek Sidoarjo Beri Nama 4 Anaknya Green Force

"Kalau kondisi tak aman, maka mustahil bisa membangun kota maupun mensejahterakan masyarakatnya. Karena itu saya selalu menggelorakan hashtag #JogoSuroboyo agar semuanya memiliki  tanggung jawab menjaga kotanya," pungkasnya.

Reporter: Fahrizal Tito
Editor: Arif Ardianto