Pixel Codejatimnow.com

Perjalanan Pasien Positif Corona di Ponorogo hingga Dinyatakan Sembuh

Editor : Narendra Bakrie  Reporter : Mita Kusuma
Bupati Ponorogo Ipong Muchlissoni saat mendengar cerita pasien sembuh dari Corona melalui video call
Bupati Ponorogo Ipong Muchlissoni saat mendengar cerita pasien sembuh dari Corona melalui video call

jatimnow.com - Pasien nomor 04 di Ponorogo yang sebelumnya terkonfirmasi positif Virus Corona (Covid-19), dinyatakan negatif atau sembuh. Pasien ini berbagi cerita kepada Bupati Ponorogo Ipong Muchlissoni melalui video call.

"Rasanya sudah lega, lebih tenang, bersyukur sudah dinyatakan sembuh. Fisik tidak ada keluhan sama sekali," jawab pasien ini saat ditanya tentang kondisinya saat ini oleh Bupati Ipong, Sabtu (18/4/2020).

Pasien itu mengaku awalnya memang stres. Dia berpikir jika hidupnya akan berakhir ketika terkonfirmasi positif Covid-19.

"Tetapi anak saya yang menguatkan. Mereka memang tidak bisa menemani saya di rumah sakit. Hanya melalui pesan-pesan Whatsapp mereka menyemangati saya," tuturnya.

Dia menambahkan, hari kedua setelah dinyatakan positif dirinya mulai move on. Dia menganggap bahwa ruang isolasi di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr Harjono adalah kamarnya.

"Saya anggap kamar saja. Hanya saja saya sendiri. Jadi saya melakukan aktivitas seperti biasa," bebernya.

Bedanya jika di rumah ada suami dan anak, saat diisolasi ia hanya sendiri. Namun hal itu membuatnya semakin kuat dan lebih mendekatkan diri dengan Allah SWT.

"Saya laksanakan kewajiban, saya perbanyak sunah dan dzikir setiap saat. Saya pasrah dan mulai menjaga kondisi tubuh agar tidak stres," tambahnya.

Baca juga:
Muncul Lagi Subvarian Omicron Baru BA.2.75

Semangat itulah yang membuat kondisi pasien ini semakin membaik. Dia juga mulai mengubah pikiran bahwa Corona itu bisa sembuh dan bukan aib.

"Alhamdulillah saya sudah boleh pulang. Saya masuk tanggal 24 Maret. Dan tiga hari lalu sudah boleh pulang," ungkapnya.

Perawat salah satu puskesmas di Kecamatan Slahung ini mengaku bahwa sepulang dari Pelatihan Tenaga Kesehatan Haji Indonesia (TKHI) di Embarkasi Haji Sukolilo Surabaya, dia sudah merasakan ada yang berbeda ada tubuhnya. Suhu tubuhnya saat itu mencapai 38.4 celsius.

"Rabu 18 Maret pulang dari Surabaya. Jumat 21 Maret mulai terasa dan tanggal 24 masuk RS," kenangnya.

Baca juga:
Kasus Positif Covid-19 di Indonesia Naik Hingga 620 Persen

Saat sudah merasa ada yang berbeda pada tubuhnya, dia meminta suaminya untuk menyemprotkan disinfektan ke semua bagian rumah. Termasuk semua baju dan barang yang ia bawa ke dan dari Surabaya.

"Saya mulai jaga jarak juga. Saya pisah sama suami, ibu serta anak saya," sambungnya.

Selama dirawat, dia mengaku terlayani dengan baik. Obatnya hanya vitamin dan pikiran yang selalu bahagia. Kemudian banyak minum air putih serta makanan bergizi. Lalu mematuhi semua saran dan arahan tenaga medis di rumah sakit.