Pixel Code jatimnow.com

Pemkab Banyuwangi Siapkan Insentif untuk Santri Terdampak Covid-19

Editor : Narendra Bakrie   Reporter : Hafiluddin Ahmad
Pemkab Banyuwangi siapkan insentif untuk santri terdampak Covid-19
Pemkab Banyuwangi siapkan insentif untuk santri terdampak Covid-19

jatimnow.com - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Banyuwangi menyiapkan insentif bagi santri kurang mampu, baik yang mondok di dalam maupun luar daerah. Insentif itu diberikan bagi keluarga santri yang terdampak Virus Corona (Covid-19).

"Sekarang semua pesantren memulangkan santrinya. Ketika pandemi berakhir ke depan, para santri akan kembali ke pesantren masing-masing, baik yang berada di dalam maupun luar Banyuwangi. Mereka balik butuh ongkos, butuh bekal, padahal di masa pandemi ini ekonomi keluarganya menyusut. Mereka bisa kebingungan cari sangu (saku)," ujar Bupati Banyuwangi, Abdullah Azwar Anas, Senin (20/4/2020).

Bupati Anas menjelaskan, selain di dalam Banyuwangi, banyak santri dari daerah ujung timur Pulau Jawa itu mondok di berbagai pesantren di luar daerah. Tentu untuk kembali ke pesantren, mereka membutuhkan biaya transportasi, baik itu untuk tiket bus atau kereta api.

"Maka bagi santri dari keluarga kurang mampu akan diberikan insentif. Jangan sampai mereka putus mondok, bingung untuk kembali ke pesantren. Insentif ini InsyaAllah bisa sedikit membantu," ujar Bupati Anas.

Menurutnya, saat ini program insentif tersebut masih dimatangkan, termasuk akan disampaikan ke sejumlah pesantren di Banyuwangi. Dimintakan saran kepada para kiai dan pengasuh pesantren. Untuk santri di dalam Banyuwangi, pendataan dilakukan melalui pengurus ponpes. Adapun yang mondok di luar Banyuwangi disiapkan sistem pendaftaran online.

Baca juga:
Muncul Lagi Subvarian Omicron Baru BA.2.75

"Tentu mungkin tidak bisa semua santri bisa dijangkau pemerintah daerah, katakanlah pemda bisa membantu 4.000-5.000 santri. Kami berharap dunia usaha dan para donatur juga ikut membantu pendidikan para santri ini," ungkapnya.

Masih kata Bupati Anas, insentif santri adalah satu dari sekian program jaring pengaman sosial Pemkab Banyuwangi untuk membantu masyarakat menghadapi wabah Corona.

Di antaranya paket sembako bagi keluarga miskin selama beberapa bulan, bantuan penyandang disabitas, nutrisi ibu hamil dan menyusui, bantuan pekerja seni, penambahan penerima beasiswa kuliah hingga bantuan konsumsi harian bagi pekerja informal yang masih harus bekerja di luar rumah.

Baca juga:
Kasus Positif Covid-19 di Indonesia Naik Hingga 620 Persen

"Selama ini jaring pengaman fokus ke sembako, padahal ada anak-anak muda pedesaan yang nyantri di banyak pesantren mungkin akan kebingungan bagaimana balik ke ponpes. Itu harus diberi perhatian, karena mereka selama ini ikut mewarnai potret keagamaan yang ramah, ikut menjaga bingkai ke-Indonesia-an," pungkas Bupati Anas.