Pixel Code jatimnow.com

Ningsih Tinampi Bikin Suplemen Cegah Corona, Begini Respon Dokter

Editor : Narendra Bakrie   Reporter : Jajeli Rois
Tangkapan layar Ningsih Tinampi saat menunjukkan suplemen yang dibuatnya
Tangkapan layar Ningsih Tinampi saat menunjukkan suplemen yang dibuatnya

jatimnow.com - Ketua Rumpun Kuratif Gugus Tugas Covid-19 Jawa Timur dr Joni Wahyuhadi merespon suplemen untuk mencegah Virus Corona (Covid-19) buatan Ningsih Tinampi, pemilik pengobatan alternatif di Desa Karangjati, Kecamatan Pandaan, Kabupaten Pasuruan.

Dalam channel Youtube-nya, Ningsih Tinampi menyampaikan suplemen sari buah pencegah Corona buatannya itu bisa dibeli dengan harga Rp 35 ribu. Ia juga menjelaskan cara mengonsumsi suplemen tersebut.

Baca juga:  Ningsih Tinampi Bikin Suplemen Pencegah Virus Corona

"Jadi begini, ada dua (pengobatan), melalui pendekatan ilmiah dan nonilmiah," ujar dr Joni Wahyuhadi saat jumpa pers bersama Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa dan Sekdaprov Jatim Heru Tjahjono di Gedung Negara Grahadi, Jalan Gubernur Suryo, Surabaya, Senin (20/4/2020).

Ketua Rumpun Kuratif Gugus Tugas Covid-19 Jawa Timur, dr Joni WahyuhadiKetua Rumpun Kuratif Gugus Tugas Covid-19 Jawa Timur, dr Joni Wahyuhadi

Baca juga:
Muncul Lagi Subvarian Omicron Baru BA.2.75

dr Joni menerangkan, penemuan obat itu pasti melalui fase-fase yang panjang.

"Saking panjangnya orang kita tidak srantan. (Karena terlalu panjang waktunya itu, orang-orang tidak sabar)," tuturnya.

Ia menambahkan, pengobatan nonilmiah kadang memiliki efek samping dan kadang tidak.

Baca juga:
Kasus Positif Covid-19 di Indonesia Naik Hingga 620 Persen

"Prinsipnya, wabah virus di mana-mana penyakit bisa sembuh sendiri. Yang akan menjadi masalah, virus itu masuk pada orang yang berisiko seperti orang tua lanjut usia, memiliki sakit hipertensi, obesitas dan penyakit kronis," paparnya.

"Di sisi medis, kami pegang untuk memenuhi syarat-syarat tertentu, mulai dari teori, percobaan laboratorium, percobaan pada binatang, jadi lebih panjang prosesnya," jelasnya.