jatimnow.com - Banyaknya pekerja di pabrik rokok Sampoerna Kali Rungkut Surabaya yang terkonfirmasi positif Virus Corona (Covid-19) menjadi salah satu penyebab melejitnya angka penyebaran Covid-19 di Jatim.
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menyebut bahwa Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Surabaya kemungkinan kurang detail dalam menangani dan melaporkan kejadian tersebut.
"Pada 28 April sore ketika kita melakukan evaluasi sama Pak Pangdam, Pak Kapolda, saya memang agak kaget mendengar informasi itu. Akhirnya malam saya minta tolong dr Joni (Ketua Rumpun Kuratif Gugus Tugas Covid-19 Jawa Timur) dan beberapa tim untuk mendapatkan informasi lebih dalam," kata Gubernur Khofifah di Gedung Negara Grahadi, Jalan Gubernur Suryo, Surabaya, Jumat (1/5/2020) malam.
"Sampailah kita melakukan pendalaman informasi pasti lebih kaget lagi. Artinya jumlah itu masih di satu titik. Ternyata 26 April produksi di pabrik itu sudah dihentikan," ungkapnya.
Pada 29 April, Gubernur Khofifah meminta Ketua Rumpun Tracing Gugus Tugas Covid-19 Jatim dr Kohar Hari Santoso melakukan koordinasi untuk tracing. Dia juga memerintahkan dr Joni Wahyuadi untuk melakukan koordinasi melakukan tugas kuratif.
"Tanggal 30 (April) kemarin juga begitu. Jadi sebetulnya koordinasinya sudah sangat intensif sekali," tuturnya.
Manajemen Sampoerna sudah berkoordinasi dengan Gugus Tugas Covid-19 Jatim. Dari pertemuanya itu, pihak Sampoerna sudah menyampaikan kejadian yang menimpa pekerjanya pada 14 April 2020 ke Dinkes Surabaya.
"Agak terlambat responnya. Beliau (manajemen Sampoerna) menyampaikan 14 April, beliau melaporkan ke Dinkes Surabaya," sebut Gubernur Khofifah.
Namun Gugus Tugas Covid-19 Jatim tidak mendapatkan informasi dari Dinkes Surabaya. Dan pada 28 April mendapatkan informasi langsung dari manajemen Sampoerna saat berkoordinasi.
Baca juga:
Muncul Lagi Subvarian Omicron Baru BA.2.75
"Mungkin, barangkali tidak detail informasinya (dari Dinkes Surabaya). Kalau informasinya detail, pasti saya rasa melakukan quick response," ujar Gubernur Khofifah.
"Jadi hal-hal seperti ini saya ingin menyampaikan bahwa kecepatan merespon, kecepatan untuk memberikan layanan itu menjadi sangat penting untuk bisa memberikan layanan terbaik dan itu juga ikut menentukan tingkat kesembuhan pasien," tambahnya.
Gubernur Khofifah juga berpesan kepada masyarakat untuk terus mematuhi anjuran dari pemerintah. Menghindari orang yang memiliki tanda-tanda orang dalam pemantauan (ODP).
"Kecepatan layanan itu penting, oleh karena itu mungkin di antara kita semua jikalau kemudian ada yang mengetahui tanda-tanda klinis tertentu ikut membantu mengomunikasikan, supaya bisa menyegerakan diri untuk bisa mendapatkan layanan," paparnya.
Baca juga:
Kasus Positif Covid-19 di Indonesia Naik Hingga 620 Persen
Penyebaran Virus Corona di Sampoerna Kali Rungkut Surabaya itu menjadi klaster baru penyebaran Covid-19. Pertama kali, ada dua pekerja berstatus positif Corona meninggal dunia.
Kemudian manajemen melakukan rapid test terhadap orang-orang yang dekat atau di sekitar dua pasien itu. Hasilnya ada 9 pekerja lainnya yang di-rapid test dan hasilnya positif. Mereka pun tercatat menjadi pasien dalam pengawasan (PDP).
Kemudian ada 160 pekerja lainnya yang dilakukan swab oleh manajemen. Namun sampai sekarang hasilnya belum keluar. Lalu 323 pekerja lainnya juga dirapid test. Hasilnya, ada sekitar 90 pekerja yang hasilnya positif. Kemudian dari mereka dilakukan tes PCR untuk memastikan positif Corona. Dari 90 an pekerja, 34 di antaranya dinyatakan positif.