Pixel Codejatimnow.com

Gaduh Napi di Bojonegoro Disebut Positif Covid-19

Editor : Sandhi Nurhartanto  Reporter : Budi Sugiharto
Ilustrasi/ jatimnow.com
Ilustrasi/ jatimnow.com

jatimnow.com - Seorang narapidana di Lapas Bojonegoro disebut terpapar atau positif Covid-19? Benarkah? Ternyata hasilnya dipastikan negatif.

Kegaduhan adanya napi di Lapas Bojonegoro yang positif Covid-19 terungkap saat Direktur Jenderal Pemasyarakatan Kementerian Hukum dan HAM, Reinhard Silitonga rapat kerja di DPR RI.

Baca juga:

Di depan Komisi III, menurut dia, bahwa napi tersebut pada awalnya menderita jantung dan gula.

Kanwil Kemenkumham Jatim harus memberikan klarifikasi. Mereka menyebut satu orang narapidana di Lapas Bojonegoro yang disebut positif Covid-19 telah menjalani pemeriksaan tes PCR atau swab. Hasilnya negatif.

Narapidana itu diketahui masuk RSUD Bojonegoro pada 5 April lalu karena komplikasi (jantung, hipertensi dan diabetes). Sekitar 10 hari, keluarga menghendaki perawatan intensif tapi bukan di rumah sakit rujukan.

"Dari situ dirujuk ke salah satu rumah sakit di Surabaya pusat pada 15 April. Pada saat itu dilakukan rapid test pada 23 April dan hasilnya reaktif," kata Kadiv Pemasyarakatan Pargiyono saat dhubungi jatimnow.com, Selasa (12/5/2020).

Baca juga:
Napiter di Lapas Tulungagung Bebas Murni

Setelah beberapa hari di tes swab, dan hasilnya keluar 3 Mei dengan hasil negatif.

"Instruksi dari pimpinan, untuk kembali ke lapas, harus di-swab kedua, untuk memastikan yang bersangkutan harus benar-benar negatif Covid-19 baru dibawa kembali ke Lapas Bojonegoro," ujar dia.

Pemkab Bojonegoro juga tidak tahu ada informasi yang membuat gaduh itu. Humas Pemkab Bojonegoro, Masirin mengaku jika Pemkab belum mengetahui.

"Belum masuk update. Kita cek dulu. Belum ada info apapun dari Dinkes (Dinas Kesehatan)," katanya, Senin (11/5/2020).

Baca juga:
2 Warga Binaan Lapas Probolinggo Ikrar Tinggalkan Radikalisme-Ekstrimisme

Walaupun Bupati Anna Mu'awanah akhirnya buka suara.

"Sudah (mengetahui), empat hari lalu," jawab Bupati Anna Mu'awamah saat dikonfirmasi Selasa (12/5/2020) dinihari.

Lantas data Pak Dirjen dari mana?