Pixel Codejatimnow.com

Perusakan Kantor KSDAE di Meru Betiri Banyuwangi, 5 Petugas Terluka

Editor : Sandhi Nurhartanto  Reporter : Hafiluddin Ahmad
Motor dinas KSDAE di Banyuwangi yang mengalami kerusakan  pada peristiwa pembakaran lalu
Motor dinas KSDAE di Banyuwangi yang mengalami kerusakan pada peristiwa pembakaran lalu

jatimnow.com - Lima petugas Balai Taman Nasional Meru Betiri (TNMB) mengalami luka-luka pada peristiwa perusakan dan pembakaran fasilitas kantor Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem (KSDAE).

Kasubbag TU TNMB, Khairun Nisa menyebut insiden itu mengakibatkan 5 orang petugas TNMB mengalami luka-luka yang diduga dipukul oleh sekelompok massa.

Baca juga: Kantor KSDAE di Meru Betiri Banyuwangi Diduga Dirusak dan Dibakar

"Ada lima yang luka. Kemarin info yang kami terima ada 4 yang luka, terus Kamis sore tadi itu ada satu lagi. Rohman, Ketut, Pak Soni, Pak Didit, dan Simon. Yang satu ini Rohman menyusul informasinya," kata Khairun Nisa, Kamis (14/5/2020) malam.

"Para korban dievakuasi ke rumah sakit. Rata-rata mengalami luka di kepala akibat dikeroyok (massa)," imbuhnya.

Baca juga:
PBNU Kecam Penyerangan Kantor PCNU Lamongan: Harus Diusut Tuntas!

Ia melanjutkan, untuk aset-aset negara di kantor TN Meru Betiri yang turut dirusak ada di tiga tempat yakni kantor seksi dan pos penjagaan di daerah Sarongan, Rajegwesi dan Sukamade.

"Pertama di Sarongan kalau dirunut di kantor seksi dan rumah dinas. Kalau saya lihat dari peralatan kantor, mebel sampai elektronik, dan yang ada di situ, semua rusak," ujarnya.

"Untuk kendaraan berupa satu mobil dinas Mitsubishi Strada Triton, dan 5 motor trail dinas. Serta informasi yang kami terima 2 motor milik karyawan juga dirusak dan 1 sepeda roda tiga yang digunakan operasional," tambahnya.

Baca juga:
Usut Kasus Penyerangan Kantor PCNU Lamongan, Polisi Sisir CCTV

Ia menyebut dirinya belum dapat merinci lebih detail lagi seluruh aset-aset negara yang diduga dirusak atau hilang. Karena sebagian bangunan lainnya seperti mess petugas TNMB diduga turut dibakar oleh massa.

"Seluruh kejadian sudah kami laporkan kepada kementerian di Jakarta," katanya.