Pixel Codejatimnow.com

Dua Karyawan Positif Covid-19, Pabrik Rokok di Pasuruan Ditutup

Editor : Narendra Bakrie  Reporter : Moch Rois
Juru Bicara Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19, Syaifudin Ahmad
Juru Bicara Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19, Syaifudin Ahmad

jatimnow.com - Salah satu pabrik rokok di Kecamatan Purwosari, Kabupaten Pasuruan menutup aktivitas perusahaannya setelah dua karyawannya terkonfirmasi positif Virus Corona (Covid-19). Hasil rapid test untuk 49 karyawan lainnya juga reaktif.

"Dengan banyaknya karyawan hasil rapid testnya reaktif, perusahaan tersebut langsung meliburkan seluruh karyawannya mulai 11 Mei sampai 26 Mei besok," jelas Juru Bicara Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19, Syaifudin Ahmad, Jumat (15/5/2020).

Karyawan pabrik rokok itu yang pertama kali terpapar Covid-19 adalah perempuan berinisial IT asal Kecamatan Pandaan, setelah hasil tes swabnya keluar Sabtu (2/5/2020). Karyawan kedua juga perempuan berinisial ME (43), warga Kecamatan Prigen, dengan hasil tes swab keluar pada (10/5/2020).

"Mereka berdua ini sering pulang pergi bareng kalau bekerja. Mereka tertular dari suami ME," tambah Syaifudin.

Mendapati dua karyawan pabrik rokok tersebut positif, Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Pasuruan langsung melakukan tracing, tracking dan rapid test terhadap para karyawan yang sudah kontak erat.

Baca juga:
Ribuan Buruh Rokok di Jatim Titip Pesan ke Ketua Projo: Matur Nuwun Jokowi!

Total audah ada 810 karyawan yang sudah dirapid test secara bertahap, mulai 5 Mei 2020 hingga 12 Mei 2020.

"Hasil rapid test ini menunjukan 49 karyawan dinyatakan reaktif," tegasnya.

49 karyawan yang hasil rapid testnya reaktif itu diminta melakukan isolasi mandiri di rumah masing-masing. Untuk memastikan proses isolasi mandiri sesuai prosedur, petugas puskesmas terus melakukan pengawasan terhadap keseharian seluruh karyawan itu.

Baca juga:
Pabrik Rokok di Trenggalek Terbakar Usai Subuh

Namun, dari 49 karyawan itu, 7 di antaranya masuk prioritas untuk dibawa ke rumah sakit. Karena IgG (Immunoglobulin) G dan IgM (Immunoglobulin) yang merupakan bentuk dari antibodi atau bagian dari sistem kekebalan tubuh mereka mendeteksi adanya virus.

"Selama isolasi mandiri, semua karyawan diberikan bantuan seperti hand sanitizer dan masker. Dan dari gugus tugas desa atau kecamatan juga ikut membantu dalam hal paket sembako," tandasnya.