Pixel Code jatimnow.com

Nyaris Dijambret, Jurnalis Perempuan di Surabaya Terluka

Editor : Sandhi Nurhartanto   Reporter : Jajeli Rois
Fainy tunjukkan anaknya yang turut terluka setelah terjatuh dari motor akibat dirinya dijambret
Fainy tunjukkan anaknya yang turut terluka setelah terjatuh dari motor akibat dirinya dijambret

jatimnow.com - Pelaku kejahatan jalanan kembali beraksi di Jalan Demak, Kecamatan Bubutan, Surabaya. Nur Ulfainy alias Fainy perempuan jurnalis televisi swasta di Surabaya ini nyaris menjadi korban jambret.

Pelaku gagal menarik tas Fainy, namun motor korban terjatuh dan menyebabkan luka lecet di bagian kakinya serta anaknya yang masih berusia 3,5 tahun itu terluka lecet di bagian wajah, tangan kiri kanan serta bengkak di bagian tangan, kaki dan dahi.

"Kejadiannya sekitar pukul 00.15 Wib dini hari tadi," ujar Fainy kepada jatimnow.com, Kamis (28/5/2020).

Ia menceritakan kejadian yang dialaminya. Setelah bertugas sebagai jurnalis di Surabaya, ia menjemput anak lakinya yang berusia 3,5 tahun di rumah neneknya di kawasan Jalan Kalianak.

Mereka kemudian pulang ke tempat tinggalnya di kawasan Rembang, Kelurahan Bubutan Surabaya, dengan mengendarai sepeda motor matic Honda Vario warna merah.

Ketika melintas di Jalan Demak dari arah selatan menuju ke utara dan hendak putar balik tepatnya di depan Kantor Kelurahan Jepara, Fainy melihat kaca spion kiri ada dua orang berboncengan mengendai sepeda motor sepertinya Suzuki Satria.

"Melihat kaca spion ada orang naik motor Satria hendak memepet saya. Karena tahu ada yang mepet, seketika saya mengurangi kecepatan motor saya dan mengerem," ujarnya.

"Saat pas mau belok di putar balik, seorang pelaku yang dibonceng menarik tas cangklong saya. Motor saya terjatuh," tuturnya.

Pelaku katanya, gagal merebut tas cangklongnya yang diletakkan di bagian depan. Karena motornya Fainy terjatuh, dia dan anak lakinya yang dibonceng di depannya juga ikut terjatuh.

"Saya luka lecet di bagian punggung kaki kanan. Anak saya juga terluka lecet di bagian wajah, kaki kanan, kedua tepalak tangan kanan kiri, bengkak di lutut kanan, telapan tangan kanan kiri dan dahi," tambahnya.

Setelah terjatuh, Fainy berteriak minta tolong, berteriak jambret dan menolong anaknya terjatuh. Warga di sekitarnya yang mendengar teriakannya kemudian datang menolongnya dan membawanya ke pinggir jalan.

Baca juga:
2 Jambret yang Tewaskan Mahasiswi UINSA Surabaya Diringkus

"Katanya warga sekitar, di lokasi kejadian itu memang sering terjadi langganan jambret dan pelaku sama menggunakan sepeda motor Satria," ujar Fainy.

Fainy tidak ingat betul ciri-ciri pelaku. Yang dia ketahuinya, hanya sepeda motor Suzuki Satria, dan pelaku yang dibonceng badannya kecil.

"Yang membonceng saya nggak tahu ciri-cirinya. Kalau yang dibonceng, orangnya kurus tingginya mungkin sekitar 155 sentimeter. Saya lihat depan motor pelaku seperti Satria dan saya tidak hafal plat nomornya," terangnya.

Fainy menambahkan, sekitar dua minggu lalu dia juga pernah melihat kejadian penjambretan di Jalan Demak tepatnya di sisi barat komplek makam Mbah Ratu.

"Dua minggu lalu saya pernah lihat ada dua orang meninggal dunia dan satu orang terluka. Katanya warga sekitar, pengendara sepeda motor Satria melarikan diri setelah menjambret. Saat hendak putar balik di depan Hotel Antariksa, pelaku ditabrak pengguna jalan lainnya," paparnya.

Baca juga:
Wanita Bangkalan Dijambret di Jembatan Suramadu, Tas Berisi Uang Rp7 Juta Raib

"Yang meninggal itu diduga pelaku jambret yang dibonceng. Yang membonceng patah kaki. Dan pengendara lain yang terlibat tabrakan itu juga meninggal dunia," tuturnya.

Fainy menambahkan, dari keterangan warga yang menolongnya saat menjadi hampir korban penjambretan mengatakan, pada awal puasa lalu juga pernah kejadian penjambretan.

"Ada warga yang mengatakan ke saya, sekitar awal puasa lalu sekitar jam 21.30 Wib ada pasangan suami istri berboncengan naik motor juga menjadi korban penjambretan di Jalan Demak. Katanya warga, handphonenya korban sudah kena dibawa kabur jambret," katanya.

Fainy berharap aparat kepolisian untuk memantau kawasan Jalan Demak. Pasalnya, di kawasan tersebut sering terjadi tindak kejahatan jalanan.

"Saya tidak melapor ke kepolisian, karena pelaku tidak berhasil membawa tas saya. Tapi saya berharap kepada aparat kepolisian untuk mengawasi kawasan Jalan Demak yang rawan jambret, rawan kejahatan jalanan. Apalagi di Jalan Demak mulai dari traffic light makam Mbah Ratu hingga masjid itu penerangan jalan umum sangat minim sekali," tandasnya.