jatimnow.com - Indonesia menuju new normal. Pemerintah pusat terus menginstruksikan sosialisasi secara masif dengan tetap menerapkan protokol kesehatan di sejumlah provinsi untuk menghidupkan kembali perekonomian.
Sekretaris Komisi B Bidang Perekonomian DPRD Kota Surabaya, Mahfudz memberikan tanggapan positif. Ia mengaku sangat setuju dengan instruksi new normal tersebut.
"Saya sudah sampaikan sejak beberapa pekan lalu terkait konsep berdampingan dengan Virus Corona (Covid-19). Sudah seharusnya kita bahwa hidup berdampingan dengan Virus Corona ini," katanya kepada jatimnow.com, Jumat (29/5/2020).
Artinya, kata Mahfudz, tidak perlu takut dan gegabah. Hidup saja secara normal dengan menerapkan protokol kesehatan.
"Kita bisa aktifitas seperti biasanya dan menurut saya new normal ini alternatif agar supaya roda perekonomian di Surabaya tetap berputar," jelasnya.
Baca juga:
Moment Anggota DPRD Ponorogo Burhanudin Ucap Sumpah Janji di Atas Kursi Roda
Mahfudz menyebut kondisi warga Surabaya atau rakyat kecil semakin terhimpit oleh keadaan ekonomi yang sekarang.
Sedangkan ketika diperpanjang penerapan sosial berskala besar (PSBB) jilid 3, tetapi tidak ada solusi yang jelas untuk warga.
"New normal salah satu jalan alternatif agar ekonomi tetap berjalan. Kasihan orang yang di PHK, di rumahkan, jadi nggak bisa kerja kan. Nggak ada penghasilan," ujarnya.
Baca juga:
KPU Bangkalan Tegaskan Anggota Dewan Terpilih Mundur Bila Masuk Bursa Pilkada
Untuk itu, menurut Mahfudz, new normal harus diterapkan di Surabaya. Artinya, warga beraktifitas seperti biasa tetapi tetap mematuhi protokol kesehatan sesuai anjuran pemerintah seperti memakai masker, menjaga jarak dan selalu cuci tangan.
"Saya kira warga Surabaya semakin beraktifitas imunnya akan naik. Saya sangat setuju apabila new normal diterapkan. Tapi kalau di kurung di rumah dan tidak ada kegiatan pasti imun mereka akan turun karena banyak pikiran. Mudah-mudahan Virus Corona ini segera hilang," tandasnya.
URL : https://jatimnow.com/baca-26822-new-normal-dewan-jalan-alternatif-hidupkan-perekonomian-di-surabaya