Pixel Codejatimnow.com

Cerita UMKM Berkreasi Bikin Tahu Mozarella di Tengah Pandemi Covid-19

Editor : Sandhi Nurhartanto  Reporter : Mita Kusuma
Tahu Mozarella dibuat oleh UMKM di Ponorogo
Tahu Mozarella dibuat oleh UMKM di Ponorogo

jatimnow.com - Mencoba bertahan di tengah Pandemi Covid-19, setiap pelaku usaha mikro kecil menengah atau (UMKM) diharapkan agar dapat terus berkreasi.

Salah satu contoh UMKM yang mencoba bertahan di tengah Pandemi Covid-19 dengan cara berkreasi adalah 'Fitra' yang dibuat oleh Bunda Dian asal Desa Singkil, Kecamatan Balong, Kabupaten Ponorogo.

Sebelumnya, ibu muda yang telah memiliki dua anak itu adalah pengusaha tahu susu yang memiliki lima karyawan. Di tengah usahanya yang menurun, ia kemudian beralih membuat tahu bulat isi mozarella dan kini berhasil memperkerjakan 3 karyawan.

"Kebetulan orang tua punya pabrik tahu jadi istilahnya memanfaatkan yang ada," katanya, Sabtu (6/6/2020).

Menurutnya, kreasinya itu dicoba kepada suami dan anak-anaknya. Ternyata mereka suka. Akhirnya dia beralih dari usaha tahu susu menjadi tahu bulat isi mozarella.

Ia menjelaskan, untuk tahu harus dibentuk bulat karena jika berbentuk kotak maka tidak bisa diisi. Caranya, tahu harus dihancurkan terlebih dahulu kemudian ditiriskan hingga tidak ada airnya. Setelah terbentuk maka keju mozarella dimasukkan.

Baca juga:
Muncul Lagi Subvarian Omicron Baru BA.2.75

Bahan itu kemudian dimasukkan ke dalam frezer selama 3 jam untuk mendapatkan hasil yang sempurna.

Menurutnya, tahu isi mozarella ini merupakan varian baru. Dia mencoba hingga berkali-kali sampai menghasilkan tahu yang pas.

"Pas dalam artian digoreng tidak hancur. Mozarella nya juga lumer setelah digoreng. Awalnya sempat kejunya keluar saat digoreng," tegasnya.

Baca juga:
PKK Jatim dan Unicef Berkolaborasi Geber Imunisasi Anak Pascapandemi

Dia mengaku tidak ada kursus khusus untuk membuat varian tahu isi mozarella. Hanya bermodal kuota, dengan belajar secara otodidak di YouTube.

"Kalau kebanyakan tahu di isi bakso atau lainnya. Nah saya coba isi keju dan berhasil, mangkanya saya berani jual. Sekarang saya dapat omzet Rp 7 juta sebulan dengan usaha ini. Sedangkan sebelumnya masih Rp 3 juta," ujarnya.