jatimnow.com - Untag Surabaya menggelar kompetisi internal inovasi pembelajaran digital 2020. Kegiatan itu bertujuan mendorong serta memfasilitasi pengembangan mata kuliah daring. Pemenang setiap Program Studi telah diumumkan pada 11 Juni lalu.
Dosen Informatika Untag Surabaya, Supangat yang juga menjadi salah satu pemenang kompetisi pembelajaran digital mengatakan dirinya mendukung dengan diadakannya kompetisi internal semacam ini.
Menurutnya hal tersebut dapat dijadikan sebagai bekal dan tolak ukur bagi dosen, khususnya pada bidang pengembangan mata kuliah daring. Sehingga untuk kompetisi pada tingkat selanjutnya dosen Untag Surabaya akan lebih siap.
"Kompetisi internal semacam ini sangat penting untuk mengukur kemampuan dosen-dosen untag Surabaya dalam bidang pengembangan pembelajaran daring. Bersyukur bisa terpilih dan menang pada kompetisi internal. Tentunya ini dapat dijadikan sebagai bekal ke depan untuk mengikuti kompetisi-kompetisi kelas nasional," ujar Direktur Sistem Informasi Untag itu dalam siaran pers yang diterima redaksi, Sabtu (13/6/2020).
Di sisi lain, Ketua Panitia Kompetisi Internal Inovasi Pembelajaran Digital, Elsen Ronando memaparkan bahwa peserta kompetisi yang telah dinyatakan sebagai pemenang mewakili program studi masing-masing telah memenuhi syarat dan kriteria penilaian yang sudah ditentukan panitia penyelenggara.
Baca juga:
Unisba dan Untag Surabaya Kolaborasi Atasi Masalah Sampah dengan Cara Ini
"Untuk setiap pemenang yang mewakili program studi, termasuk juga proposal yang diajukan bapak Supangat rerkait Pengembangan Pembelajaran Daring Mata Kuliah Teknik Temu Kembali Informasi sudah sesuai dengan kriteria dan poin-poin penilaian panitia," kata Elsen.
Ia menjelaskan terkait kriteria penilaian peserta, diantaranya seperti kapasitas pengusul dalam merancang dan mengembangkan mata kuliah daring melalui Elitag, keragaman serta kualitas materi, pemanfaatan fitur daring yang optimal, dan penyajian materi yang terstruktur sistematis.
"Jadi kami ada acuan dan penilaian tersendiri untuk menentukan pemenang. Dari poin-poin penilaian yang telah kami tentukan tersebut tentunya telah memenuhi standar kriteria penilaian dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) tentang sistem pembelajaran daring," ujar Ketua E-Learning Untag Surabaya tersebut.
Baca juga:
Budayawan Kota Batu Minta Maaf Sudutkan Institusi Kepolisian dan Tentara dalam Orasi
Ia berharap kedepannya supaya kompetisi semacam ini terus diadakan dengan peserta yang lebih antusias. Hal ini supaya sistem pembelajaran daring dapat lebih dikembangkan di Untag Surabaya. Apalagi saat ini pemerintah menganjurkan bahwa kegiatan belajar mengajar untuk sementara dilakukan dari rumah selama masa pandemi Covid-19.
"Saya berharap semoga kompetisi semacam ini ke depan bisa terus berlanjut. Sedangkan dosen lain yang belum berpartisipasi dalam kompetisi ini, dapat mengikuti pada kesempatan berikutnya. Karena ini sangat penting untuk pengembangan inovasi pembelajaran digital, khususnya Untag Surabaya," tutup Elsen.