Pixel Codejatimnow.com

Sempat Menolak Dirawat, Seorang PDP Covid-19 di Ponorogo Meninggal

Editor : Sandhi Nurhartanto  Reporter : Mita Kusuma
Foto: www.freepik.com
Foto: www.freepik.com

jatimnow.com - Kabar duka datang dari Kabupaten Ponorogo setelah seorang pasien dalam pengawasan (PDP) telah meninggal dunia.

"Innalillahi wa innaillaihi rojiun. Hari ini terdapat berita duka yaitu ada 1 PDP meninggal," kata Bupati Ponorogo, Ipong Muchlissoni, Senin (15/6/2020).

PDP yang meninggal itu adalah laki-laki yang berusia 30 tahun dengan alamat di Kecamatan Sooko. Menurutnya pasien itu selama ini bekerja di Surabaya.

"Pulang ke Ponorogo pada tanggal 10 Juni lalu dengan menggunakan angkutan umum bus. Saat itu dalam kondisi sakit," ujarnya.

Sampai di Ponorogo, Satgas Desa langsung menjemput pasien dan dibawa ke Rumah Sakit Umum (RSU) Aisyah di Jalan dr Sutomo. untuk dilakukan pemeriksaan dan bila dimungkinkan akan dilakukan perawatan.

Sampai di rumah sakit, diketahui pasien tidak kooperatif. Ia menolak diperiksa kesehatannya dan memaksa pulang ke Sooko.

"Karena kondisi di rumah tidak memungkinkan untuk isolasi mandiri akhirnya ia diisolasi di fasilitas isolasi desa," paparnya.

Baca juga:
Seorang PDP di Ponorogo Meninggal Terkonfirmasi Positif Covid-19

Kondisi pasien yang terus menurun membuatnya bersedia dirujuk ke rumah sakit.

"Sempat minta pulang sebentar bertemu orang tuanya dan baru akhirnya bersedia dirujuk dan dirawat di RS Darmayu," kata Ipong.

Sesampai di RS Darmayu, pasien diperiksa rapid test dan diketahui hasilnya non reaktif. Tetapi hasil rontgent pneumonia bilateral didapatkan jika pasien itu terindikasi gagal ginjal.

Baca juga:
Jenazah Pasien PDP Covid-19 di Gresik Dibawa Pulang Paksa Keluarga

"Pasien sudah diambil swab dua kali pada tanggal 12 dan 13 Juni. Tapi sampai hari ini hasil belum keluar dan kini telah meninggal dunia," ujar dia.

Bupati Ipong mengimbau kepada masyarakat Ponorogo terutama yang sedang sakit untuk jujur dan kooperatif saat dilakukan pemeriksaan kesehatan.

"Dan untuk masyarakat Ponorogo yang saat ini tinggal di luar kota dan dalam keadaan sakit, sebaiknya tidak pulang dulu sampai benar-benar sembuh. Hal ini sangat penting untuk memutus rantai penularan Covid-19," tandasnya.