jatimnow.com - PT XL Axiata Tbk (XL Axiata) dan Balai Riset dan Observasi Laut (BROL) Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia mensosialisasikan aplikasi Laut Nusantara ke kalangan nelayan dan para pemangku kepentingan terkait di berbagai pelosok Nusantara.
Di Kawasan Timur Indonesia (KTI), sosialisasi diberikan kepada ratusan siswa Sekolah Usaha Perikanan Menengah (SUPM) Ambon dan mahasiswa Politeknik Kelautan dan Perikanan (Poltek KP) Sorong.
Sebagian besar mereka yang merupakan keluarga nelayan mengikuti sosialisasi pemanfaatan teknologi digital untuk membantu para nelayan kecil meningkatkan produktivitas tersebut secara daring pada Rabu (17/6/2020).
Melalui para pelajar dan mahasiswa itu, transfer teknologi diharapkan bisa dilanjutkan ke para orangtua mereka di kampung halaman.
Acara dibuka oleh Kepala Badan Riset dan Sumber Daya Manusia Kelautan dan Perikanan, Prof. R. Syarief Widjaja dengan narasumber Kepala BROL Kementerian Kelautan dan Perikanan, Dr. I Nyoman Radiarta.
Juga Peneliti BROL Kementrian Kelautan dan Perikanan Eko Susilo dan Group Head Corporate Communications XL Axiata Tri Wahyuningsih.
Group Head Corporate Communications XL Axiata Tri Wahyuningsih mengatakan, sesuai dengan tema, sasaran sosialisasi aplikasi Laut Nusantara kepada para siswa SUMP Ambon dan mahasiswa Poltek KP Sorong.
"Karena sebagian besar mahasiswa di sini berasal dari keluarga nelayan, sehingga kami berharap sosialisasi ini selain bisa menambah pengetahuan dan wawasan para mahasiswa tentang urgensi transformasi dan adopsi teknologi digital pada sektor perikanan," ujar Tri Wahyuningsih dalam rilis yang diterima jatimnow.com, Kamis (18/6/2020).
Sosialisasi Aplikasi Laut Nusantara oleh XL Axiata dan BROL Kementerian Kelautan dan Perikanan di timur Indonesia
"Juga terjadi transfer pengetahuan kepada keluarga mahasiswa yang menjadi nelayanan di kampung. Bagaimana pun juga adopsi teknologi digital harus kita lakukan kepada para nelayan agar mereka bisa lebih produktif dan lebih aman selama mencari nafkah di laut," tambahnya.
Selain pelajar dan mahasiswa, sosialisasi ini juga diikuti para pengajar di kedua lembaga pendidikan perikanan itu. Juga para penyuluh kelompok nelayan serta ratusan nelayan dari berbagai desa di area Sorong dan Ambon dan komunitas perikanan lainnya di berbadai daerah di Indonesia.
Bersamaan dengan acara itu, XL Axiata dan BROL juga menyerahkan seperangkat aplikasi Laut Nusantara, termasuk smartphone dan paket data untuk mengoperasikannya.
Di Sorong, paket donasi perangkat tersebut diserahkan kepada 42 taruna Poltek KP, 65 nelayan dan 13 penyuluh. Sementara di Ambon, paket donasi diserahkan kepada 20 siswa SUPM dan 20 nelayan.
Baca juga:
Tim Futsal Putri SMAN 2 Mojokerto Juara AXIS Nation Cup 2024
Sorong dan Ambon dipilih menjadi lokasi sosialisasi ini karena memiliki komunitas nelayan tradisional yang cukup besar. Komunitas nelayan Papua Barat tersebar di 13 kota dan kabupaten, yaitu Kabupaten Fakfak, Kaimana, Manokwari, Rensiki, Kumurkek, Anggi, Waisai, Kaimas, Teminabuan Fef, Bintuni, Rasiei dan Kota Sorong.
Jenis-jenis ikan tangkapan mereka antara lain Kakap dan Kerapu. Sebagian besar dari mereka saat ini masih mengandalkan cara tradisional dalam mencari ikan di laut. Laut tempat mereka mencari ikan antara lain meliputi wilayah laut Halmahera yang berada di arah Barat dari daratan Papua Barat.
Sementara di Maluku, termasuk Ambon, komunitas nelayan tersebar di 11 kota dan kabupaten, yaitu Kabupaten Buru, Buru Selatan, Kepulauan Aru, Maluku Barat Daya, Maluku Tengah, Maluku Tenggara, Kepulauan Tanimbar, Seram Bagian Barat, Seram Bagian Timur, Kota Ambon dan Kota Tual.
Jenis-jenis ikan tangkapan mereka antara lain tuna, tongkol dan cakalang. Sebagian besar dari mereka saat ini masih mengandalkan cara tradisional dalam mencari ikan di laut. Laut tempat mereka mencari ikan antara lain meliputi wilayah laut Seram dan Laut Banda.
Syarief Widjaja menyampaikan, aplikasi Laut Nusantara ini merupakan wujud dukungan terhadap program dan arah kebijakan pembangunan kelautan dan perikanan 2020-2024.
Persisnya dalam hal penguatan SDM dan inovasi riset kelautan dan perikanan, melalui hilirisasi riset berbasis transformasi digital. Program tersebut juga bertujuan meningkatkan produksi perikanan tangkap, selain juga mendorong pertumbuhan nilai tukar nelayan.
"Kementerian Kelautan dan Perikanan mentargetkan pertumbuhan produksi perikanan tangkap menjadi 10,10 juta ton dan nilai tukar nelayan menjadi 120,60 pada 2024. Laut Nusantara menghadirkan kemudahan dan kecepatan akses informasi Peta Prakiraan Daerah Penangkapan Ikan (PPDPI) dilengkapi informasi cuaca laut dalam genggaman nelayan sehingga aktivitas penangkapan ikan lebih efektif dan efisien," lanjut Syarief.
Baca juga:
Sisternet XL Axiata, Perkuat Peran Perempuan Indonesia Melalui Bisnis Digital
Kemudian I Nyoman Radiarta menyebut bahwa aplikasi Laut Nusantara merupakan bukti nyata hilirisasi hari riset unggulan yang telah dilakukan oleh BROL untuk mendukung program KKP dalam hal inovasi riset dan peningkatan SDM kelautan dan perikanan. Menurutnya saat ini aplikasi Laut Nusantara sudah diunduh sebanyak 27 ribu pengguna.
Melihat perkembangan itu, Laut Nusantara terus mengembangkan fitur-fitur yang ada, yang disesuaikan dengan perkembangan kebutuhan nelayan, tentunya didukung juga dengan informasi penting dari BROL yang dapat mendukung kenyamanan, keamanan dan efektifitas nelayan dalam menangkap ikan.
XL Axiata dan BROL juga telah melaksanakan sosialisasi penerapan aplikasi Laut Nusantara sejak 2018 dan total telah menjangkau tidak kurang dari 27 ribu nelayan di 23 kota dan kabupaten seluruh Indonesia.
Aplikasi Laut Nusantara yang saat ini telah sampai pada tahap pengembangan fase 3 merupakan aplikasi digital yang ditujukan bagi kalangan nelayanan tradisional yang biasa menggunakan peralatan tradisional dan beroperasi tidak lebih dari 20 mil dari garis pantai.
Aplikasi Laut Nusantara memberikan data-data yang akurat mengenai berbagai kebutuhan nelayan selama melaut, termasuk lokasi keberadaan ikan, data cuaca terkait kecepatan angin dan kondisi gelombang, perhitungan BBM, hingga fitur untuk panggilan darurat.
Selain itu, aplikasi ini juga menyediakan fitur perbincangan yang bisa nelayan manfaatkan untuk mendapatkan informasi mengenai harga ikan tangkapan di pasar.
URL : https://jatimnow.com/baca-27375-aplikasi-laut-nusantara-untuk-mahasiswapelajar-di-timur-indonesia