Pixel Code jatimnow.com

Gerhana Matahari Cincin Sapa Warga Jawa Timur pada 21 Juni

Editor : Sandhi Nurhartanto   Reporter : Moch Rois
Ilustrasi
Ilustrasi

jatimnow.com - Gerhana Matahari Cincin (GMC) bakal menyapa wilayah Jawa Timur pada Minggu (21/6) esok. Tetapi, tidak semua wilayah Jatim bisa menikmati fenomena alam tersebut.

"Secara umum visibilitas GMC pada Minggu besok di Jawa Timur, terjadi mulai pukul 14.59 Wib dan berakhir pada pukul 15.48 Wib. Namun di wilayah Ponorogo, Pacitan, Tulungagung, Trenggalek, Blitar dan Kabupaten Malang bagian selatan, tidak terlihat," jelas Kapala BPPA LAPAN Pasuruan, D Yudha Risdianto, Sabtu (20/6/2020).

Ia mengingatkan jika GMC ini tidak bisa dinikmati secara langsung dengan mata telanjang. Tetapi harus menggunakan alat bantu, baik kacamata gerhana matahari atau teleskop yang disertai dengan filter. Menurutnya, karena pancaran sinar matahari bisa merusak mata.

Meskipun begitu, penggunaan alat bantu dalam menikmati fenomena GMC harus ada durasi jeda waktunya dan tidak boleh terus menerus melihatnya.

"Penggunaan alat bantu juga tidak disarankan terus menerus. Harus ada jeda. Kita melihat disarankan maksimal 30 detik," ujarnya.

Baca juga:
Gerhana Matahari Cincin Terlihat dari Jatim, Begini Penampakannya

Ia menjabarkan, secara geografis wilayah Jawa Timur tidak bisa melihat GMC secara 100 persen. Selain itu, durasinya pun termasuk dalam kategori pendek.

Untuk wilayah Kota Surabaya, penampakan GMC terjadi pada pukul 15.01 Wib dan berakhir pukul 15.40 Wib. Sementara di Kabupaten Pasuruan, penampakan terjadi pukul 15.05 Wib dan berakir pukul 15.37 Wib.

"Sangat pendek durasinya (GMC), dan tidak bisa 100 persen gerhana matahari cincin. Karena parsial," tegasnya.

Baca juga:
Video: Antusias Warga Jawa Timur Saksikan Gerhana Matahari Cincin

Di Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) sendiri akibat adanya Pandemi Covid-19, akan melakukan pembatasan pengunjung dan memperketat protokol kesehatan untuk mencegah penularan.

"Kita batasi 50 pengunjung yang masuk kantor LAPAN. Kita juga tidak publikasi. Mohon maaf, karena masih masa pandemi," tutupnya.