Pixel Codejatimnow.com

Kapan Tumpukan Sampah di Sungai Tambak Lekok Pasuruan Diatasi?

Editor : Narendra Bakrie  Reporter : Moch Rois
Sungai di Desa Tambak Lekok, Kecamatan Lekok, Kabupaten Pasuruan tertutup tumpukan sampah
Sungai di Desa Tambak Lekok, Kecamatan Lekok, Kabupaten Pasuruan tertutup tumpukan sampah

jatimnow.com - Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Pasuruan akan berkoordinasi dengan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Timur, untuk normalisasi sungai di Desa Tambak Lekok, Kecamatan Lekok yang tercemari tumpukan sampah dan kotoran hewan.

"Pastinya perlu upaya normalisasi. Kita akan koordinasi dengan Dinas PU SDA (Pekerjaan Umum Sumber Daya Air) Jatim. Karena itu (sungai) kewenangannya provinsi. Kamis besok kita koordinasi, kemudian rencana kami Sabtu dilakukan normalisasi," jelas Kepala DLH Kabupaten Pasuruan, Heru Farianto, Selasa (23/6/2020).

Heru menilai, penyelesaian masalah tumpukan sampah berbau dan kotoran hewan yang menutupi sungai di Desa Tambak Lekok, Kecamatan Lekok itu tidak bisa dilakukan dengan cara pembersihan saja. Namun harus dengan melakukan penormalan kembali bentuk sungai.

Baca juga:  Melihat dari Dekat Tumpukan Sampah di Sungai Tambak Lekok Pasuruan

"Tidak bisa kalau hanya diambil sampahnya. Sebab sungai di Tambak Lekok itu sampahnya sudah campur lumpur dan kotoran sapi," ungkap Heru.

Baca juga:
DLHK Sidoarjo Ambil Alih Tata Kelola Sampah yang Menggunung di Purabaya

Karena Desa Tambak Lekok berada di pesisir laut, DLH mengusulkan normaliasi sungai dimulai dari muara hingga ke lokasi sungai kotor berbau di sekitar permukiman.

"Panjang sungai yang akan dinormalisasi sekitar 300 meter. Mulai dari muara sampai ke kawasan permukiman. Pelaksanaanya dengan menggunakan alat berat," tambahnya.

Sungai di kawasan pesisir Desa Tambak Lekok itu tertutup tumpukan sampah hingga menimbulkan bau tak sedap dan membuat air sungai jadi kotor.

Baca juga:
Upacara di Tengah Tumpukan Sampah, Begini Pesan Kepala DLHK Sidoarjo

Warga setempat menyebut bahwa kondisi itu sudah terjadi bertahun-tahun lalu. Warga setempat juga mengaku sudah terbiasa dengan kondisi sampah dan sungai seperti itu.