jatimnow.com - Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten (DLHK) Sidoarjo akan mengambil alih pengolahan sampah Terminal Purabaya. Hal ini agar tidak terjadi tumpukan sampah menggunung di lokasi tersebut.
Kepala DLHK Sidoarjo Bahrul Amig menyampaikan, rencana tersebut dilakukan karena pihaknya berkali-kali membersihkan tumpukan sampah di belakang Terminal Purabaya.
"Seringkali pengelolaannya bermasalah, berulang kali dibersihkan, jadi harus ditata ulang. Kita lihat manajemennya yang belum kuat," kata Bahrul, ketika dikonfirmasi melalui telepon, Kamis (29/2/2024).
DLHK Sidoarjo sendiri dalam kurun waktu 2023 - 2024, telah 3 kali membersihkan tumpukan sampah menggunung di kawasan Terminal Purabaya, Desa Bungurasih, Waru, Sidoarjo.
"Saya sudah diskusi dengan Pak Badik. Beliau Koordinator Satuan Pelayanan Terminal Tipe A Purabaya, kalau terus seperti ini sampai kapan?" tegasnya.
Lebih lanjut Bahrul mengungkapkan, penumpukan sampah tersebut diduga karena banyaknya pihak yang membuang sampah di sana, mulai dari penumpang hingga masyarakat sekitar lokasi.
Baca juga:
Demo Buang Sampah di Sidoarjo, Terancam Sanksi Tipiring hingga 2 Pelaku Meminta Maaf
"Variabelnya cukup kompleks. Sampah bukan hanya dari terminal, tapi juga warga, ini jadi persoalan tersendiri. Kalau dari terminal sendiri, pasti lebih gampang," ucapnya.
DLHK Sidoarjo kemudian mengajukan bantuan terkait sistem pengelolaan sampah.Hal ini karena, menurutnya, pihak Terminal Purabaya masih belum memiliki pengalaman dalam bidang yang terkait.
"Sekarang teman-teman tetap kita siagakan, tapi administrasinya jangan sampai salah. Pemangku utamanya, terminal agar bersurat ke kita (DLHK) membutuhkan bantuan, saya masih menunggu ini," ujar dia.
Baca juga:
2 Pendemo Buang Sampah Minta Maaf pada Bupati dan Warga Sidoarjo
Bahrul berharap, masyarakat sekitar Terminal Purabaya ikut andil dalam rencana ini. Salah satunya, dengan memberikan iuran yang nantinya dimanfaatkan untuk pengelolaan sampah.
"Kita menghitung, setiap bulan, satu keluarga menghasilkan sekitar 70 kilogram sampah. Kita merasionalkan, agar pelayananya baik. Untuk iuran antara Rp25 ribu sampai Rp35 ribu, per keluarga per bulan," tutupnya.