Pixel Codejatimnow.com

Pelaku Serang Tiga Gereja dengan Bom Pangku, Bom Pinggang & Bom Mobil

Kapolri Jenderal Polisi Tito Karnavian
Kapolri Jenderal Polisi Tito Karnavian

jatimnow.com - Kapolri Jenderal Polisi Tito Karnavian mengungkap cara kerja dari bom yang digunakan pelaku untuk bunuh diri.

Dari ketiga gereja, para pelaku menggunakan bom yang berbeda dengan kekuatan ledak yang berbeda pula.

"Semuanya adalah serangan bom bunuh diri, namun jenis bomnya yang berbeda," katanya.

Ia memaparkan kronologi dan cara kerja bom yang digunakan oleh pelaku. Bom mobil yang di Jalan Arjuna merupakan bom dengan ledakan terbesar dengan cara diletakkan di dalam kendaraan dan proses ledakannya dilakukan dengan cara ditabrakan.

"Bom ini yang paling besar. Sedangkan pelaku pemboman di GKI diletakkan di pinggang karena tubuh pelaku yang rusak pada bagian perut," terangnya.

Baca juga:
5 Trending Topik Pekan Ini, Nomor 4 Jangan Coba-coba Bercanda Soal Ini!

Sementara itu, bom yang meledak di Gereja Santa Maria Tak Bercela di Jalan Ngagel Madya dibawa dengan cara dipangku. Kapolri meyakini semuanya adalah bom bunuh diri.

"Kita belum faham jenis-jenisnya tapi kita yakin bom yang digunakan mayoritas berdaya ledak tinggi dan pecah dengan dibawa menggunakan sepeda motor. Sekarang masih penyelidikan bahan peledak yang digunakan," paparnya.

Baca juga:
Puluhan Kilogram Bahan Peledak di Tulungagung Dimusnahkan

Sebelumnya, tiga gereja di Surabaya diteror bom. Tiga gereja tersebut adalah, Gereja Santa Maria Tak Bercela di Jalan Ngagel Madya Surabaya, GKI di Jalan Diponegoro, serta satu gereja di Jalan Arjuno Surabaya.

Reporter: Fahrizal Tito
Editor: Erwin Yohanes