Pixel Codejatimnow.com

Pilwali Surabaya 2020

Machfud Arifin: Wong Suroboyo Kudu Sehat, Sekolah dan Sejahtera

Editor : Narendra Bakrie  Reporter : Jajeli Rois
Cawali Surabaya Machfud Arifin dan Ny Lita, istrinya saat menyapa wagra Tembok Dukuh, Bubutan
Cawali Surabaya Machfud Arifin dan Ny Lita, istrinya saat menyapa wagra Tembok Dukuh, Bubutan

jatimnow.com - Calon Wali Kota Surabaya Irjen Pol (Purn) Machfud Arifin menyapa warga di Kelurahan Tembok Dukuh, Kecamatan Bubutan. Ia menegaskan, wong Suroboyo kudu sehat (orang Surabaya harus sehat), kudu sekolah dan sejahtera.

Machfud Arifin yang didampingi istrinya, Ny Lita Machfud Arifin berinteraksi dengan warga dengan gaya khas arek Suroboyo. Keduanya menyapa warga di Balai RW 01 Kelurahan Tembok Dukuh, Jumat (3/7/2020) malam.

"Cak Machfud Arifin ta dungakno dadi wali kota. Pak Wali kota aku njaluk tolong, ojok koyok tonggo sebelah, wong wedok. Mak e wong-wong. (Cak Machfud Arifin, kita doakan menjadi wali kota. Pak wali kota, saya minta tolong, jangan seperti tetangga sebelah, seorang perempuan, ibunya orang-orang)," ujar Arifin Hamid, Ketua RT di Kalibutuh Barat, Kelurahan Tembok Dukuh.

Cawali Surabaya Machfud Arifin bersama Ny Lita, istrinya saat menyapa wagra Tembok Dukuh, BubutanCawali Surabaya Machfud Arifin bersama Ny Lita, istrinya saat menyapa wagra Tembok Dukuh, Bubutan

"Wingi yo ngono pas coblosan kedua, wuih ta bangun uwapik sampe lambene ndower, nggak blas nang nggone Kalibutuh. Seng ta jaluk, sambango nang Kalibutuh. (Kemarin juga begitu saat coblosan kedua, akan membangun yang bagus, tapi tidak pernah sama sekali ke tempat Kalibutuh. Yang saya minta, anda berkunjung ke Kalibutuh)," tambahnya.

Tokoh masyarakat di Kalibutuh Barat ini mengakui, saat Machfud Arifin menjadi Kapolda Jatim memang tidak pernah sempat mendatangi perkampungan Kalibutuh.

"Biyen sampean kapolda nggak sempet melbu nang Kalibutuh. Waktu iku ta maklumi wong Jawa Timur soale. Nek saiki lingkup Suroboyo mosok nggak gelem sambang nang Kalibutuh. Seng ta jaluk pak wali kota, sambango nang nggone wargaku, Kalibutuh Barat RW 6. (Dulu anda menjadi kapolda tidak sempat masuk ke perkampungan Kalibutuh. Saat itu kita memaklumi karena anda menjadi pejabat tingkat Jawa Timur. Kalau sekarang lingkup Surabaya, apa tidak mau sambang ke Kalibutuh. Yang saya minta Pak Wali kota, berkunjunglah ke warga saya)," terangnya.

Arifin Hamid menambahkan, jika datang ke kampung, Machfud Arifin akan dapat melihat kondisi di kampung Kalibutuh Barat.

Ketua RT di Kalibutuh Barat, Kelurahan Tembok Dukuh, Arifin HamidKetua RT di Kalibutuh Barat, Kelurahan Tembok Dukuh, Arifin Hamid

"Deloken yo opo se pembangunan. Musholae deloken. Ibu muslimat sampai njaluk klambi loh wedi, isin. iki ta sampekno, mene nek dadi wali kota ojo lali klambine seragam muslimat. Ngonten Pak Wali kota, suwun. (Silahkan dilihat bagaimana pembangunannya. Musholanya bagaimana. Ibu-ibu muslimat mau minta seragam pengajian tapi takut dan malu. Kalau sudah jadi wali kota, jangan sampai lupa seragam ibu muslimat. Sudah begitu saja, terima kasih)," jelas Arifin Hamid.

Sementara itu, Ny Lita Machfud Arifin juga mendengar keluhan ibu-ibu Muslimat di Kalibutuh. Dia pun langsung menjawabnya dengan memberikan seragam pengajian.

"Ngga perlu menunggu lama dilantik sebagai wali kota. Sekarang juga saya berikan," jawab Lita Machfud Arifin, yang langsung disambut tepuk tangan dari warga.

Dalam acara tersebut, Ny Lita Machfud Arifin juga membacakan salawat Thibbil Qulub yang diikuti para warga Tembok Dukuh.

Sedangkan Machfud Arifin menyampaikan bahwa dirinya senang blusukan.

Baca juga:
Machfud Arifin Ikhlas dan Doakan Eri Cahyadi-Armudji

"Ta parani numpak sepeda yo iso. Aku iku sakjane seneng blusukan, cuman saiki kabeh kudu jaga jarak, nggak oleh ngene, nggak oleh ngene. Nek onok tusuk gigi tulisane obat corona yo tak ombe juga pak (Saya datangi dengan naik sepeda ya bisa. Saya itu senang blusukan, cuma sekarang harus jaga jarak. Kalau ada tusuk gigi tulisannya obat Corona, ya saya minum juga Pak)," papar Machfud Arifin.

Mendengar jawaban Machfud Arifin itu, warga tertawa lepas dan senang.

Ibu Basuki Rahmat, perwakilan dari kelompok ibu-ibu pengajian di Kelurahan Tembok DukuhIbu Basuki Rahmat, perwakilan dari kelompok ibu-ibu pengajian di Kelurahan Tembok Dukuh

Dengan gaya khas Suroboyo, arek asli Ketintang, Surabaya itu memang sering membuat warga yang hadir di balai RW tertawa lepas melihat tutur kata dan tekstur tubuh Machfud Arifin menjawab pertanyaan warga.

Ibu Basuki Rahmat, perwakilan dari kelompok ibu-ibu pengajian di Kelurahan Tembok Dukuh yang usianya sudah lanjut usia dengan seksama mendengarkan pemaparan dari Machfud Arifin tentang kondisi Surabaya saat ini dan Surabaya akan datang.

Namun dengan kritisnya, dia menanyakan tentang program kesehatan dan pendidikan kepada Calon Wali Kota (Cawali) Surabaya Machfud Arifin.

"Cuma tadi saya kok nggak mendengar mengenai pendidikan dan kesehatan tidak disinggung oleh bapak," ujar ibu pengajian yang sudah lanjut usia ini.

Baca juga:
Kuasa Hukum MAJU Sayangkan Dana Kampanye Erji Nol Rupiah Tak Ditindak

Machfud Arifin kemudian menegaskan, warga Surabaya harus sehat dan sekolah serta sejahtera.

Cawali Surabaya Machfud Arifin bersama Ny Lita, istrinya saat menyapa wagra Tembok Dukuh, BubutanCawali Surabaya Machfud Arifin bersama Ny Lita, istrinya saat menyapa wagra Tembok Dukuh, Bubutan

"Wong suroboyo iku kudu sehat. Nomor loro, wong suroboyo harus sekolah (Orang Surabaya itu harus sehat. Nomor dua, orang Surabaya harus sekolah), itu kaitannya dengan pendidikan. Yang ke tiga harus sejahtera. Makmur rakyate itu sudah dalam konteks visi misi saya. Nek ta jelasno detail, nggak mari-mari, isok sampai bengi. (Kalau saya jelaskan detail, tidak akan selesai, bisa sampai malam)," jawab Machfud Arifin.

"Yang jelas, puskesmas harus menjadi ujung tombak pelayanan masyarakat di bidang kesehatan. Wonten sedanten bu, tebel sakmene bu, nggak mari-mari sampai subuh (Ada semua bu, bisa nggak selesai sampai subuh). Tapi yang penting wong suroboyo harus sehat," tambahnya.

Dalam kesempatan itu, ada salah satu warga juga menyampaikan parikan atau pantun untuk Calon Wali Kota Surabaya Machfud Arifin.

"Keluar kota bawa keciput. Mobile ireng merek honda. Pilih wali kota jangan lupa Cak Machfud. Orangnya ganteng rajin ibadah," ujar salah satu warga Tembok Dukuh.