Pixel Codejatimnow.com

Pemkab Fasilitasi Sopir Truk Ikuti Rapid Test Gratis di Banyuwangi

Editor : Redaksi  
Pelaksaan rapid test gratis bagi sopir truk di Banyuwangi
Pelaksaan rapid test gratis bagi sopir truk di Banyuwangi

jatimnow.com - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Banyuwangi memfasilitasi pelaksanaan rapid test gratis bagi sopir logistik non perusahaan menuju Pulau Bali.

Para sopir tersebut bisa memanfaatkan layanan rapid test gratis ini di 45 puskesmas di berbagai kecamatan se-Banyuwangi.

Kepala Dinas Banyuwangi, dr Widji Lestariono mengatakan fasilitas rapid test gratis ini untuk merespons kebijakan Pemprov Bali yang memberikan syarat bahwa semua sopir logistik yang menuju Bali harus membawa surat dengan hasil non reaktif saat memasuki Pelabuhan Gilimanuk.

"Tentunya ini bagi sopir yang tidak tergabung di perusahaan menambah biaya perjalanan. Maka kami membuka fasilitas gratis ini," ujar Rio, sapaan akrab Widji Lestariono, Selasa (7/7/2020).

Rio mempersilakan sopir yang tidak berada di bawah naungan perusahaan untuk ke puskesmas, dengan terlebih dahulu menyertakan surat rekomendasi dari Dinas Perhubungan.

Adapun sopir yang berada di bawah naungan perusahaan, diharapkan perusahaannya memfasilitasi rapid test mandiri.

"Kami berharap ini meringankan beban para pelaku usaha mikro dan kecil di Banyuwangi. Yang petani bisa kirim hasil panennya dengan lancar, yang UMKM bisa pasok barang-barangnya ke Bali tanpa terkendala rapid test," ujar dia.

Salah seorang sopir yang memanfaatkan rapid test gratis adalah Masruri. Dia rutin mengirim aneka makanan ringan ke Pulau Dewata. Masruri mengikuti rapid test gratis di Puskesmas Sobo, Kecamatan Banyuwangi.

Baca juga:
International Tour de Banyuwangi Ijen Digelar Kembali, Catat Tanggalnya!

"Saya nanti malam berangkat ke Bali. Alhamdulillah ada rapid test gratis dari Pemkab Banyuwangi,” kata Masruri usai melakukan rapid tes di Puskesmas Sobo.

Surat hasil rapid test tersebut, sesuai ketentuan nasional, berlaku 14 hari. Sehingga sopir seperti Masruri bisa menggunakannya hingga 14 hari ke depan, dan bisa kembali rapid test ulang setelah waktu di surat keterangan habis. Masruri sebelumnya merasa berat jika harus melakukan rapid test mandiri.

"Tadinya bingung juga karena pendapatan jadi agak menurun kalau rapid test sendiri. Kalau gratis begini, saya bisa menyisihkan lumayan untuk dibawa pulang buat keluarga," ujarnya.

Selain Masruri, ada Mujiono yang memanfaatkan fasilitas rapid test gratis di puskesmas. Mujiono merupakan pemasok sayur ke Bali.

Baca juga:
Menengok Kampung Jamur di Banyuwangi, Raup Omzet Rp360 Juta Per Bulan

"Sejak ada virus Corona, saya tidak kirim sayur ke Bali karena permintaannya menurun drastis. Sekarang sudah mulai pulih, mau kirim perdana lagi, tenyata harus menyertakan rapid test, maka saya memanfaatkan layanan gratis ini," ujar Mujiono.

Ia mengatakan, rapid test gratis ini meringankan biaya yang harus dikeluarkannya.

"Tentu saja rapid test gratis ini sangat bermanfaat, karena biaya untuk menyeberang dan bensin saja sudah lumayan. Padahal sayuran yang dikirim belum sebanyak sebelum adanya wabah," ujar Mujiono.