Pixel Code jatimnow.com

Pandemi Covid-19

Angka Kesembuhan di Jatim Tertinggi Jadi Modal Pemulihan Ekonomi

Editor : Sandhi Nurhartanto  
Rapat Koordinasi Tatanan Baru Pemulihan Ekonomi dan Sosial di Kota Batu
Rapat Koordinasi Tatanan Baru Pemulihan Ekonomi dan Sosial di Kota Batu

jatimnow.com - Pandemi Virus Corona atau Covid-19 yang menyebar hingga ke 173 negara yang memberikan dampak luar biasa. Mulai dari dampak kemanusiaan maupun dampak ekonominya. 

Akademisi dan praktisi bisnis Indonesia, Prof Renald Kasali mengatakan pemerintah, pelaku usaha, maupun masyarakat dan media, harus bergerak bersama-sama.

Ia mendorong agar semua pihak bahu membahu di tengah suasana sulit seperti saat ini. Menurutnya, butuh kolaborasi besar-besaran untuk melalui masa-masa penuh tantangan seperti ini.

Guru Besar Ilmu Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia ini mengingatkan jika kelompok yang paling rentan terdampak adalah sektor informal atau UMKM yang hidupnya mengandalkan perputaran uang harian.

"Untuk itu pemerintah harus memprioritaskan kelompok ini yang dibantu demi memulihkan ekonomi," terang Renald saat jadi pembicara di 'Rapat Koordinasi Tatanan Baru Pemulihan Ekonomi dan Sosial' Provinsi Jatim di Hotel Golden Tulip, Kota Batu, Rabu malam (29/7/2020).

Pemerintah harus sesegera mungkin menerapkan strategi realokasi anggaran guna membantu kelompok masyarakat berpenghasilan rendah dan pekerja informal atau UMKM.

Masyarakat, lanjut Renald Kasali, harus mendapat resources yang cukup untuk survive. Sebab dampak pandemi memang menghantam semua sektor usaha.

"Dengan memprioritaskan bantuan pada masyarakat bawah, pemerintah bisa menjaga daya beli, sekaligus menggerakkan pasar. Jika permintaan barang dan jasa terjaga, pelaku usaha skala besar juga akan terbantu," jelasnya.

Bagi masyarakat, kata Rhenald, kini saatnya memperkuat kolaborasi R to R atau rakyat dengan rakyat. Kepedulian sosial harus digaungkan.

Kuncinya adalah optimisme, kreativitas, inovasi. Situasi ini juga sekaligus menjadi saat tepat bagi masyarakat untuk belajar tentang pemanfaatan teknologi di tengah imbauan social distancing.

"Seperti kegiatan bekerja dari rumah maupun belajar dari rumah mendorong pemanfaatan teknologi online meeting secara pesat. Orang tua, anak-anak, maupun pekerja bisa belajar menggunakan teknologi secara produktif," saran dia.

Menurutnya, sekarang potensi yang ada malah berada di desa. Pemerintah sudah menanamkan minimal Rp 1 Miliar melalui Dana Desa (DD).

Baca juga:
Muncul Lagi Subvarian Omicron Baru BA.2.75

Saran dirinya, pemerintah harus memberikan inspirasi menyambut orang muda kembali ke desa memimpin Badan Usaha Milik Desa (Bumdes) menjadi pendamping atau enterpreneur, bukan staf.

"Di sana mereka bisa mengembangkan potensi desa yang ada, entah pertanian, perikanan dan lainnya didukung keahlian mereka dalam hal ITE menatap jual beli online," papar dia.

Untuk jangka pendek menghidupkan perekonomian dengan singkat yaitu pemerintah baik pemda, pemprov, BUMN, BUMD, perbankan bisa membeli produk pelaku UMKM dan membantu promosi.

"Contohnya masker, kita bisa beli dari hasil pelaku UMKM untuk menggairahkan ekonomi. Jangan hanya memberi bantuan subsidi, tapi bagaimanakah memberikan mereka harapan dan semangat kembali," tandasnya.

Sementara itu Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa menyampaikan dengan angka kesembuhan semakin tinggi menunjukkan perekonomian bisa pulih kembali dan masyarakat bisa membuka usahanya.

Seperti bidang kuliner, wisata, dan lainnya. Namun terpenting penerapan protokol kesehatan menjadi paling utama.

Baca juga:
PKK Jatim dan Unicef Berkolaborasi Geber Imunisasi Anak Pascapandemi

"Memang kasus peningkatan Covid-19 tinggi di Jatim, tapi yang harus diketahui peningkatan itu karena tracking masif besar-besaran. Bayangkan sekarang ada 43 lab PCR yang ada, sehingga kalau rapid, reaktif langsung lakukan swab untuk mengetahui sejak dini sebaran. Jadi nampaknya meningkat," terang Khofifah.

Sebetulnya sudah 15 kali sejak 18 hari mulai 7 Juli angka kesembuhan Jatim tertinggi di Indonesia. Dan diatas prosentase secara nasional.

"Jadi bisa disampaikan ke masyarakat angka kesembuhan terpenting," tutup Khofifah.

 

Reporter:  Galih Rakasiwi