Pixel Codejatimnow.com

3 Berita Populer: Kecelakaan di Tol hingga Reklame Pejabat Publik

Editor : Redaksi  Reporter : Narendra Bakrie
Kecelakaan truk di Tol Solo-Ngawi yang sebabkan sopir dan kernetnya tewas di lokasi
Kecelakaan truk di Tol Solo-Ngawi yang sebabkan sopir dan kernetnya tewas di lokasi

jatimnow.com - Dari berita-berita yang disajikan jatimnow.com pada Sabtu (1/8/2020), ada tiga berita terpopuler pilihan pembaca. Bagi yang tak sempat mengikutinya, berikut rangkumannya.

Tiga berita populer pilihan pembaca itu adalah 'Tabrak Kendaraan Misterius di Tol Ngawi, Sopir dan Kernet Truk Tewas' hingga 'Reklame Eri Dinilai Tidak Beretika: Rakyat Jangan Dibohongi'.

Tabrak Kendaraan Misterius di Tol Ngawi, Sopir dan Kernet Truk Tewas

Sebuah truk Mitsubishi bernopol AA 1974 EK mengalami kecelakaan di Jalan Tol Solo-Ngawi, tepatnya di kawasan Desa Jenggrik, Kecamatan Kedunggalar, Kabupaten Ngawi, Sabtu (1/8/2020) dinihari.

Peristiwa itu mengakibatkan sopir truk yang bernama Wendi (33), dan kernetnya yaitu Karoma Adami (27), keduanya warga Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, tewas di lokasi.

Dari olah TKP dan keterangan saksi, diketahui kecelakaan itu akibat truk menabrak sebuah kendaraan roda enam yang tidak diketahui identitasnya. Kerasnya tabrakan membuat truk oleng ke kiri dan masuk parit tol.

Ini Motif Suami di Jombang yang Bunuh Istri dan Aniaya Anaknya Sendiri

Polisi mengamankan Safa'at (49), suami yang tega membunuh istrinya Sri Istuning Ati (48) serta menganiaya anak keduanya Noval Fitri Choriul (19).

Peristiwa itu terjadi di Dusun Ngenden, Desa Rejoslamet, Kecamatan Mojowarno, Kabupaten Jombang sekitar pukul 20.00 Wib, Jumat (31/7). Pelaku sudah diamankan di Mapolsek Mojowarno.

Baca juga:
5 Berita Trending Pekan Ini: Nomor 2 Jomblo Dilarang Iri

Korban Sri mengalami luka sayatan pada leher dan ditemukan di dalam kamarnya dengan kondisi terlentang bersimbah darah. Sementara Noval anak keduanya mengalami luka bacok di kepala dan punggung.

Kapolres Jombang AKBP Agung Setyo Nugroho menyebut, pelaku tega melakukan aksi kejamnya itu karena dibakar rasa cemburu.

Reklame Eri Dinilai Tidak Beretika: Rakyat Jangan Dibohongi

Munculnya reklame Eri Cahyadi yang 'tebar pesona' dinilai tidak patut. Sebab sampai sekarang, status Eri masih sebagai pegawai negeri sipil atau aparatur sipil negara (ASN). Apalagi Eri menjabat Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Kota (Bappeko) Surabaya.

"Sebenarnya (pemasangan reklame) itu tidak patut. Kenapa, karena dia masih ASN," ujar politisi Golkar Pertiwi Ayu Krishna, Sabtu (1/8/2020).

Baca juga:
5 Berita Trending Pekan Ini: Nomor 3 Jangan Ditiru Maszeeh!

Ayu yang juga Ketua Komisi A DPRD Surabaya ini mengatakan, tidak masalah bagi ASN yang ingin maju sebagai calon kepala daerah. Asalkan yang bersangkutan harus mundur dari ASN sesuai Undang-undang Nomor 10 Tahun 2016 tentang pemilihan gubernur, bupati dan wali kota.

"Kalau memang niat mau maju. Ya maju saja silahkan, tapi harus mengundurkan diri (dari ASN)," tuturnya.

Ayu yang juga penasehat Fraksi Golkar DPRD Kota Surabaya ini menambahkan, sebagai calon pemimpin harus memiliki etika juga. Pemasangan reklame itu, Eri juga dinilai tidak beretika.

"Calon pemimpin ya harus memiliki etika. Itu (reklame bergambar Eri) tidak beretika. Dia kan belum mengundurkan diri dari ASN. Buat siapapun tidak hanya Pak Eri, kalau mau maju ya harus beretika yang baik," tuturnya.