jatimnow.com - Komunitas Entrepreneur Millenial Surabaya membagikan ratusan masker kepada pelaku usaha yang didapati tidak memakai masker. Kegiatan itu menjadi bentuk kepedulian untuk penerapan protokol kesehatan pencegah Covid-19.
Ketua Komunitas Entrepreneur Millenial Surabaya, Faisal menyebut, kegiatan sosial itu juga untuk membantu pemerintah agar angka penyebaran Covid-19 bisa ditekan. Kegiatan ini merangkul anak-anak muda.
"Kita inisiasi lagi gerakan memakai masker, khususnya ke pelaku usaha baik itu kafe maupun warung pinggir jalan. Mengingat angka penyebaran sangat tinggi, sedangkan banyak masyarakat mulai lalai," ujar Faisal dalam siaran pers yang diterima jatimnow.com, Minggu (9/8/2020).
Faisal dan kawan-kawannya mulai pagi mendatangi tempat ngopi di Jalan Ketabang Kali. Di sini, mereka mendapati masih banyak pelaku usaha hingga anak-anak muda yang nongkrong belum memakai masker.
Komunitas Entrepreneur Millenial Surabaya yang membagikan masker gratis
Baca juga:
Muncul Lagi Subvarian Omicron Baru BA.2.75
Setelah melakukan sosialisasi, mereka langsung membagikan masker kain yang telah disiapkan. Setelahnya mereka menyasar sentra pedagang kaki lima tepi sungai di Jalan Ketabang Kali dan berakhir di sentra makanan Jalan Slamet.
Sejumlah warga termasuk anak-anak muda yang mendapat masker gratis tampak antusias.
"Saya langsung pakai. Karena saya punya satu masker saja dan sudah kotor. Untung ada anak anak muda ini bagikan masker," ungkap Anto salah satu pedagang makanan di area pujasera Jalan Slamet.
Baca juga:
Kasus Positif Covid-19 di Indonesia Naik Hingga 620 Persen
Komunitas Entrepreneur Millenial Surabaya ini juga membawa alat pengeras suara. Mereka mengimbau masyarakat untuk tetap menggunakan masker, rajin mencuci tangan, menjaga jarak jika melakukan perkumpulan dan menghindari bepergian jika tidak ada keperluan mendesak.
"Weekend ini kami manfaatkan bersama untuk keliling ke pelaku usaha mensosialisasikan pentingnya kita bermasker. Mengingat setiap hari (jumlah yang terkonfirmasi positif Covid-19) masih cukup tinggi, utamanya di Surabya. Kita mau buat masyarakat sadar," tambah Farhan, koordinator aksi.