Pixel Codejatimnow.com

Perjalanan Polisi Menembak Mati Bandar Narkoba Surabaya-Sidoarjo

Editor : Narendra Bakrie  Reporter : Farizal Tito
Kapolrestabes Surabaya Kombes Pol Jhonny Eddison Isir dan Kasat Resnarkoba AKBP Memo Ardian menginterogasi tersangka lain yang ikut ditangkap
Kapolrestabes Surabaya Kombes Pol Jhonny Eddison Isir dan Kasat Resnarkoba AKBP Memo Ardian menginterogasi tersangka lain yang ikut ditangkap

jatimnow.com - Vicky Erdianto (25), bandar narkoba asal Jalan Jagir Sidosermo, Surabaya yang ditembak mati Tim Unit Idik III Satresnarkoba Polrestabes Surabaya ternyata residivis yang baru beberapa bulan bebas dari Lapas Pamekasan.

Dari tangan sang bandar, Kasat Resnarkoba Polrestabes Surabaya AKBP Memo Ardian, Kanit III Iptu Eko Julianto bersama timnya menyita 2 kilogram narkotika jenis sabu. Sabu itu disimpan dalam gudang di kawasan Porong, Sidoarjo.

Selain menembak mati Vicky, tim ini juga menangkap empat anak buah Vicky. Keempat tersangka yang juga asal Surabaya itu bernama Arif Ainur (23), Vicky Vendi (20), warga Jalan Kalilom Lor; Jefri Rizal (23), warga Jalan Kalisari Timur dan Dwi Mulyo (27), warga Jalan Dukuh Setro.

"Kelima tersangka yang salah satunya kami tindak tegas dan diamankan di beberapa lokasi berbeda. Mereka memiliki jaringan sendiri yang dikendalikan dari Lapas Porong," ungkap Kapolrestabes Surabaya, Kombes Pol Jhonny Eddison Isir, Senin (10/8/2020).

Baca juga:  Dor! Polisi Tembak Mati Bandar Narkoba Surabaya-Sidoarjo

Isir menambahkan, 2 kilogram sabu yang disita dari tangan sang bandar itu dikemas dalam kemasan teh cina bermerek Guanyingwang.

Barang bukti sabu dan foto bandar narkoba yang ditembak Tim Satresnarkoba Polrestabes SurabayaBarang bukti sabu dan foto bandar narkoba yang ditembak Tim Satresnarkoba Polrestabes Surabaya

"Dari tersangka VE (Vicky Erdianto) diamankan 2 kilogram narkotika yang dibungkus teh warna hijau, ini warna kuning. Barang bukti ini akan diuji di labfor untuk menguji karakteristik dari sabu ini," tambah Isir.

Baca juga:
Video: Bandar Narkoba Tewas Ditembak Polisi

Isir menyebut, dengan disitanya 2 kilogram sabu itu, maka bisa menyelamatkan sekitar 4 ribu jiwa dari pegaruh narkotika.

"Ini salah satu wujud komitmen kita, jajaran Polri di jajaran Polda Jatim, khususnya di Satreskoba Polrestabes Surabaya untuk menabuh genderang perang kita memberantas jaringan-jaringan pelaku tindak pidana narkotika. Yang jelas kalau melawan kita lakukan tindakan tegas, keras, tepat dan terukur," tegas Isir.

Lulusan terbaik AKPOL 1996 itu melanjutkan, pengungkapan kasus ini bermula dari informasi masyarakat yang menyebut adanya peredaran narkoba dengan jumlah cukup banyak. Dari hasil penyelidikan yang dilakukan, timnya berhasil mengamankan tersangka Arif, Vicky Vendi dan Jefri.

Mereka disergap di salah satu rumah di Jalan Kalilom Lor pada Rabu (5/8/2020) siang. Dari hasil interogasi, para tersangka mengaku memperoleh barang dari tersangka Vicky Erdianto.

Baca juga:
Bandar Narkoba di Pasuruan Tewas Ditembak Polisi

"Dua tersangka yang diamankan bersama tersangka Arif merupakan kurir suruhan," papar mantan ajudan Presiden Jokowi itu.

Dari penangkapan ketiga tersangka itu, Memo dan timnya kembali bergerak untuk memburu keberadaan Vicky Erdianto hingga ditemukan keberadaan Vicky Erdianto di kawasan Porong. Saat mengetahui yang datang itu polisi, ia mengeluarkan sepucuk senjata api jenis revolver.

"Saat itulah, tersangka mengeluarkan sepucuk senjata api jenis revolver. Dinilai membahayakan petugas, kami terpaksa melakukan diskresi kepolisian. Tersangka meninggal saat kami evakuasi menuju rumah sakit," sambung mantan Kapolrestabes Medan itu.

Dari penangkapan para tersangka di atas, Memo dan timnya kemudian menyergap tersangka Dwi Mulyo di sebuah SPBU kawasan Jalan Kertajaya. Dari tangan Dwi disita barang bukti 40 poket sabu dengan berat total sekitar 26,63 gram.