jatimnow.com - Komandan Korps Marinir (Dankormar) Mayjen TNI Suhartono membesuk Evert Julius Ven Kandou (82), salah satu pengangkat jenazah Pahlawan Revolusi. Ven Kandou saat ini terbaring sakit di rumahnya di Banyuwangi.
Suhartono menyebut, Ven Kandou merupakan purnawirawan Korps Komando Angkatan Laut (KKO-AL) yang sejak Februari 2020 sakit di rumahnya Dusun Krajan, Desa Kedungrejo, Kecamatan Muncar, Kabupaten Banyuwangi.
Menurutnya, Ven Kandou merupakan saksi hidup sejarah revolusi Tahun 1965. Kala itu Pelda (Purn) Ven Kandou menjadi satu dari 9 (sembilan) personel pengangkat jenazah para jenderal korban kekejaman PKI dari Sumur Lubang Buaya.
"Kehadiran saya di sini dalam rangka anjangsana kepada para senior di Marinir. Kebetulan Pak Kandou sedang sakit," ungkap Suhartono, Selasa (11/8/2020).
Dari 9 personel KKO-AL yang dipimpin Kapten Winanto, kini hanya tersisa dua pelaku sejarah yang masih hidup. Selain Ven Kandou, ada nama Sugimin yang tinggal di Surabaya. Mereka berdua, lanjutnya, setiap Hari Kesaktian Pancasila selalu diundang untuk mengikuti upacara di Lubang Buaya.
"Terakhir kami bertemu dengan beliaunya dan berdua dengan Pak Sugimin. Ini tradisi kami untuk selalu anjangsana dengan senior Marinir," tegasnya.
Sejauh ini, Korps Marinir terus melakukan pemantauan atas perkembangan kesehatan Ven Kandou. Satu unit ambulans disiagakan di kediaman anggota KKO-AL tersebut.
"Bagaimana pengobatannya kita bantu. Mungkin setiap saat butuh sesuatu yang tidak ada di Banyuwangi, akan kita kirim dari Surabaya," ujarnya.
Selain Mayjen TNI Suhartono, beberapa pejabat penting di jajaran TNI/Polri turut membesuk Ven Kandou. Di antaranya, Dandim 0825 Letkol Yuli Eko Purwanto, Kapolresta Banyuwangi Kombes Pol Arman Asmara Syarifudin, Danlanal Banyuwangi Letkol Joko Setiyono serta perwira lain dari berbagai satuan di tubuh TNI AL.
Setelah hampir 6 bulan terbaring sakit, kondisi Ven Kandou kini mulai membaik. Menurut putra bungsunya, Laksmarion Mol Kandou, ayahnya itu semula mengeluhkan sakit asam urat dan masalah pada jantung.
Menanggapi kedatangan dan perhatian dari rombongan Komandan Korps Marinir itu, keluarga Ven Kandou menyampaikan apresiasinya. Sebab hal itu bisa membuat ayahnya tetap semangat untuk sehat.
"Tangan kanan-kiri dan kaki kiri sudah bisa digerakkan. Kaki kanan masih agak bermasalah. Punggung sudah tidak nyeri lagi, sehingga terapi listrik dihentikan. Sekarang fokus di paha kanan. Secara umum kondisi papa sudah membaik dari sebelumnya," papar Mol Kandou.
URL : https://jatimnow.com/baca-28772-pengangkat-jenazah-para-pahlawan-revolusi-itu-terbaring-sakit